> >

Jawab Perintah Jokowi, Pengacara Gubernur Papua: Jangan Sampai Membuat Pak Lukas Makin Parah

Hukum | 26 September 2022, 16:41 WIB
Stefanus Roy Rening, pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, menanggapi perintah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) agar semua pihak menghormati panggilan KPK. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

KOMPAS.TV – Stefanus Roy Rening, pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, menanggapi perintah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) agar semua pihak menghormati panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut Roy, pihaknya menghormati imbauan Jokowi tersebut, tetapi saat ini Lukas Enembe masih dalam kondisi sakit.

“Kami hormati Bapak Presiden mengatakan seperti itu, tapi Bapak Presiden tahu, Bapak Lukas sakit, kita menunggu sampai beliau sembuh,” ucapnya, Senin (26/9/2022, dikutip dari pemberitaan Kompas TV.

“Karena salah satu syarat orang diminta keterangannya harus sehat. Kalau sakit bagaimana mau datang, kira-kira begitu.”

Ia menegaskan, pihaknya menghormati yang menjadi harapan Bapak Presiden, serta menghormati, bahwa Presiden mulai memberikan perhatian terhadap kasus ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Lukas Enembe: Semua Harus Hormati Panggilan KPK

Tapi, lanjut dia, pihaknyajuga menyampaikan pada Presiden Jokowi, bahwa Lukas sedang sakit, dan masih mencari solusi, agar disembuhkan dulu penyakitnya baru masuk ke tahap penyidikan.

“Karena jangan sampai membuat Pak Lukas semakin parah,” tuturnya.

“Karena Pak Lukas itu ada gejala sakit ginjal, ada sakit jantung, bocor jantung ya, dia itu jantungnya bocor dari kecil, dan dia diabetes, tekanan darah tinggi.”

Sehingga, lanjut Roy, dokter selalu mengatakan Lukas tidak boleh berada di bawah tekanan atau under pressure.

“Kalau dia under pressure berarti dia tekanan darah naik. Saya nggak bisa jelaskan karena saya bukan dokter, tapi kira-kira saya bisa baca dari tulisan dokternya.”

Ditambahkan, pihaknya mengkhawatirkan kondisi kesehatan Lukas karena punya riwayat empat kali serangan stroke.

Tekanan yang terlalu berat, lanjutnya, akan membuat Lukas stroke yang kelima kali, dan tujuan untuk memeriksanya tidak bisa tercapai.

Roy menawarkan solusi untuk kasus Lukas, yakni dokter KPK dan dokter pribadi Lukas dipertemukan di Jayapura untuk memeriksanya.

“Periksa bapak baik-baik, apakah betul. Kalau dokter mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan keterangan karena sakit, ya kita tunggu.”

“Supaya jangan sampai ini spekulasi yang  dimainkan oleh pihak-pihak yang memang mau merusak suasana damai di tanah Papua,” katanya.

Terlebih, menurutnya, Papua merupakan daerah yang seksi karena merupakan daerah penambangan emas, sehingga banyak orang yang berkepentingan di situ.

“Karena daerah Papua ini daerah seksi, tambang emas, banyak orang yang berkepentingan, apalagi menjelang pemilu, kira-kira seperti itu, saya ingatkan saja.”

Baca Juga: Pengacara Lukas Enembe Jawab Perintah Presiden Jokowi Soal Hormati Panggilan KPK

“Solusinya untuk negara ini, dokter KPK dan dokter pribadi, kita sama-sama pergi lihat bapak, bagaimana pendapat kedua dokter ini. Kalau misalnya bisa memberikan keterangan, lakukan. Kalau tidak bisa, kita tunggu sampai dia sehat.”

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengimbau agar semua pihak menghormati panggilan dari KPK.

“Saya sudah sampaikan juga agar semuanya menghormati panggilan dari KPK, menghormati hukum di KPK,” ujar Presiden Jokowi pada 26 September 2022.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU