Soal Elektabiltas Capres, Charta Politika: Ganjar 'Diuntungkan' dengan Adanya Konflik dari PDIP
Rumah pemilu | 22 September 2022, 20:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil survei Charta Politika terbaru menyebutkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi kandidat terkuat sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya pun menjelaskan awal mula melambungnya elektabilitas Ganjar hingga dapat menggeser Prabowo Subianto yang sebelumnya selalu kokoh di puncak bursa calon presiden.
Menurutnya, hal tersebut bermula pada pertengahan 2021, saat Ganjar yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tidak diundang dalam agenda yang melibatkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Jawa Tengah, pada Mei 2021 lalu.
Agenda dimaksud yakni pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 oleh Puan.
"Ini yang menarik kalau bicara tren, memang sebetulnya semenjak 2021 pertengahan sampai akhir di situlah terjadi perubahan besar khsusnya pada peringkat satu dan peringkat kedua. Yang tadinya jauh sekali pak Prabowo di peringkat satu, Mas Ganjar mulai masuk antara peringkat satu ataupun dua," kata Yunarto dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Kamis (22/9/2022).
"Dan kalau kita lihat ini menarik, kenapa? Ini terkait dengan pertama kali mas Ganjar naik itu setelah peristiwa atau kejadian PDIP di Jawa Tengah. Ketika kita tahu Ganjar tidak diundang, terjadi di pertengahan 2021."
Bukan sekali itu saja Ganjar tak diundang di acara partainya sendiri yang dihadiri Puan.
Terbaru, Ganjar juga tak diundang dalam acara konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang digelar di Semarang, Minggu (18/9). Padahal, acara itu dihadiri oleh bupati dan wali kota di Jateng dari PDI-P, serta Puan Maharani.
Namun menurut penuturan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Bambang Wuryanto, Ganjar tak diundang karena acara tersebut memang hanya melibatkan kepala daerah pada level bupati dan wali kota.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV