> >

Demokrat Minta Hasto Stop Sebar Hoaks: Dua Kali Menang Pemilu Masih Sakit Hati Kalah Telak, Move On!

Peristiwa | 21 September 2022, 16:27 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Herzaky mengingatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk tidak terus menebar hoaks atau berita bohong. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP atau Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra mengingatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk tidak terus menebar hoaks atau berita bohong.

Sebagai elit politik, Herzaky menuturkan seharusnya Hasto Kristiyanto memberikan contoh yang baik kepada rakyat.

Demikian Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP atau Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra dalam keterangannya kepada KOMPAS.TV, Rabu (21/9/2022).

“Hasto sebaiknya jangan sebar hoaks terus. Seharusnya elit politik bisa memberikan contoh yang baik untuk rakyat,” ujar Herzaky.

“Menyampaikan informasi mengenai kejadian masa lalu yang memang ada data dan faktanya serta sudah terbukti secara hukum. Bukan malah menyebar hoaks dan tuduhan secara serampangan di ruang publik.”

Baca Juga: PDIP Disenggol soal Harun Masiku, Hasto: Suap Politik Rezim SBY untuk Menangkan Pemilu Lebih Dahsyat

Menurut Herzaky sungguh tidak elok jika rakyat harus dipertontonkan kegalauan PDIP yang tidak mendidik.

Apalagi, kondisi rakyat saat ini tengah menghadapi kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

“Ruang publik kita jangan dikotori lagi dengan hoaks. Kasihan rakyat yang sedang susah, malah ditambah mesti mendengar suara-suara galau dan tidak mendidik dari elit politik seperti Hasto yang tak pernah berhenti,” kata Herzaky.

“Kasihan rakyat yang sedang susah. Sudah dibuat pusing dengan kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah di tengah melonjaknya harga bahan-bahan pokok, padahal penghasilan rakyat tidak meningkat, sekarang malah tambah pusing mendengar rengekan Hasto yang tidak bisa berlapang dada menerima kekalahan mutlak ketika Pemilu 2009.”

Baca Juga: Penasihat Kapolri soal Ferdy Sambo Punya Kartu As Pelanggaran Polisi: Kalau Benar, Dia Tidak Dipecat

Bagi Herzaky, sesungguhnya 10 pertanyaan Hasto Kristiyanto yang di antaranya menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2019 sudah terjawab.

“10 pertanyaan Hasto itu kan sudah terjawab sebenarnya. Itu hanya hoax dan fitnah. Mana buktinya? Kalau memang benar terjadi kecurangan di tahun 2009, pasti Mahkamah Konstitusi ketika itu sudah memutuskannya,” ucap Herzaky.

“Tanya saja ke Menko Polhukam-nya Pak Jokowi saat ini, Pak Mahfud MD. Kan dulu beliau Ketua Mahkamah Konstitusi-nya.”

Herzaky lebih lanjut mengaku aneh kenapa PDI Perjuangan yang sudah dua kali menang pemilu masih menyimpan sakit hati terkait pemilu 2009.

“Ini sudah tahun 2022. Kan PDIP juga sudah menang di Pemilu 2014 dan 2019. Masak masih saja sakit hati tidak bisa menerima kekalahan mutlak dan terbesar sepanjang sejarah di tahun 2009 dari Pak SBY dan Partai Demokrat? Mari move on,” kata Herzaky.

Baca Juga: Demokrat Sarankan PDIP Bantu KPK Cari Harun Masiku Ketimbang Sibuk Campuri Urusan Partainya

Dalam keterangannya, Herzaky pun meminta Hasto sebaiknya membantu rakyat yang saat ini mengalami kesusahan akibat terdampak kenaikkan harga BBM.

“Banyak banget yang sedang susah karena kenaikan BBM, banyak yang tambah susah karena harga-harga bahan pokok, listrik, gas, terus melonjak, dan jadi pengangguran akibat pandemi. Buat hati rakyat jadi lebih tenang dengan pernyataan-pernyataan sejuk dan mendidik,” ujar Herzaky.

“Bukan lempar tudingan tak berdasar ke sana kemari, seakan tak ada empatinya kepada rakyat yang butuh ketenangan setelah dihujam dengan Pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM yang tinggi sekali, mencapai 33,33 persen.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU