> >

Demokrat Minta Hasto Stop Sebar Hoaks: Dua Kali Menang Pemilu Masih Sakit Hati Kalah Telak, Move On!

Peristiwa | 21 September 2022, 16:27 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Herzaky mengingatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk tidak terus menebar hoaks atau berita bohong. (Sumber: Istimewa)

Baca Juga: Penasihat Kapolri soal Ferdy Sambo Punya Kartu As Pelanggaran Polisi: Kalau Benar, Dia Tidak Dipecat

Bagi Herzaky, sesungguhnya 10 pertanyaan Hasto Kristiyanto yang di antaranya menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2019 sudah terjawab.

“10 pertanyaan Hasto itu kan sudah terjawab sebenarnya. Itu hanya hoax dan fitnah. Mana buktinya? Kalau memang benar terjadi kecurangan di tahun 2009, pasti Mahkamah Konstitusi ketika itu sudah memutuskannya,” ucap Herzaky.

“Tanya saja ke Menko Polhukam-nya Pak Jokowi saat ini, Pak Mahfud MD. Kan dulu beliau Ketua Mahkamah Konstitusi-nya.”

Herzaky lebih lanjut mengaku aneh kenapa PDI Perjuangan yang sudah dua kali menang pemilu masih menyimpan sakit hati terkait pemilu 2009.

“Ini sudah tahun 2022. Kan PDIP juga sudah menang di Pemilu 2014 dan 2019. Masak masih saja sakit hati tidak bisa menerima kekalahan mutlak dan terbesar sepanjang sejarah di tahun 2009 dari Pak SBY dan Partai Demokrat? Mari move on,” kata Herzaky.

Baca Juga: Demokrat Sarankan PDIP Bantu KPK Cari Harun Masiku Ketimbang Sibuk Campuri Urusan Partainya

Dalam keterangannya, Herzaky pun meminta Hasto sebaiknya membantu rakyat yang saat ini mengalami kesusahan akibat terdampak kenaikkan harga BBM.

“Banyak banget yang sedang susah karena kenaikan BBM, banyak yang tambah susah karena harga-harga bahan pokok, listrik, gas, terus melonjak, dan jadi pengangguran akibat pandemi. Buat hati rakyat jadi lebih tenang dengan pernyataan-pernyataan sejuk dan mendidik,” ujar Herzaky.

“Bukan lempar tudingan tak berdasar ke sana kemari, seakan tak ada empatinya kepada rakyat yang butuh ketenangan setelah dihujam dengan Pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM yang tinggi sekali, mencapai 33,33 persen.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU