> >

Politikus PDIP Tanggapi Sikap Demo Harga BBM Demokrat: Baiknya Belajar Matematika dan Sejarah Dulu

Politik | 7 September 2022, 16:41 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu ketika ditemui di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). (Sumber: (KOMPAS.com/Devina Halim))

Tak hanya itu, ia menyebut saat SBY memimpin Indonesia masih ada mafia terorganisir dan masif yaitu Petral yang embrionya sudah ada sejak awal zaman orde baru yaitu tahun 1969 dan beroperasi mulai 1971. 

"Di era Jokowi Petral di bubarkan tahun 2015 hanya 6 bulan setelah Jokowi dilantik," kata dia. 

Sementara itu, pembangunan jalan tol sebagai salah satu infrastruktur penting dalam aktivitas ekonomi di era SBY hanya mampu membangun 193 KM jalan tol. 

Di era Jokowi jalan tol yang dibangun hampir 10 kali lipat dari zaman SBY yaitu 1.900 KM. 

"Dari perbandingan perbandingan angka-angka tersebut di atas maka era SBY tentunya merupakan era kesedihan bagi semua orang kecuali mereka yang berkuasa saat itu," kata dia. 

Adian menanggapi pernyataan politikus Partai Demokrat Kamhar Lakumani yang membebaskan seluruh kader untuk ikut aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. 

Kamhar, yang Deputi Bappilu di Dewan Pimpinan Pusat Partai, mengatakan, bila perlu mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan partai-partai lain untuk ikut turun kejalan dalam aksi damai.

Baca Juga: Demo Tolak BBM Ricuh, 11 Mahasiswa Sempat Ditangkap,1 Polisi Jatuh Pingsan

"Kader tak perlu menangis dalam menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan BBM ini sebagaimana aksi sandiwara elit-elit partai PDIP pada saat merespons kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY yang lalu," kata Kamhar kepada wartawan, Selasa (6/9/2022). 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU