> >

Politikus PDIP Tanggapi Sikap Demo Harga BBM Demokrat: Baiknya Belajar Matematika dan Sejarah Dulu

Politik | 7 September 2022, 16:41 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu ketika ditemui di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). (Sumber: (KOMPAS.com/Devina Halim))

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu menanggapi rencana seluruh kader Partai Demokrat yang ingin melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar. 

Ia meminta kepada mereka untuk belajar matematika dan sejarah terlebih dahulu sebelum nantinya berdemonstrasi. 

Baca Juga: Demokrat: Silakan Kader Demo Kenaikan Harga BBM, Tak Perlu Nangis seperti Elite PDIP di Era SBY

"Saya menyarankan agar kader Demokrat untuk bisa belajar matematika dan belajar sejarah,  sehingga jika membandingkan maka perbandingan itu logis, tidak anti logika dan a historis," kata Adian kepada wartawan, Rabu (7/9/2022). 

Ia menjelaskan, era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) total kenaikan harga BBM jenis Premium sebesar Rp 4.690. 

Sementara di zaman Presiden Jokowi total kenaikan BBM jenis Premium dan Pertalite Rp 3.500. 

"Jadi SBY menaikan BBM lebih mahal Rp 1.190 dari Jokowi," ujarnya.

Selain itu, era SBY upah minimum di DKI Jakarta sebesar Rp 2.200.000 pada 2013. 

"Dengan BBM harga 6.500 per liter maka upah satu bulan hanya dapat 338 liter perbulan. Di era Jokowi hari ini BBM Rp 10.000 tapi upah minimum Rp 4.641.000 perbulan." 

"Dengan demikian maka di era Jokowi setiap bulan upah pekerja senilai dengan 464 liter BBM. Jadi ada selisih kemampuan upah membeli BBM antara SBY dan Jokowi sebesar 126 liter," ujarnya.  

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU