> >

Kisah Sedih Pangeran Diponegoro di Pengasingan, Dipisahkan dari Keluarga dan Ditinggal Mati Anaknya

Sosok | 7 September 2022, 06:30 WIB
Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. (Sumber: twitter kraton Jogja-)

Di tengah kesedihan dan hari-hari menjelang ajal tersebut, Diponegoro tiba-tiba mendapat surat dari ibunya,  Raden Ayu Mangkorowati. Kedatangan surat itu membuat Diponegoro sangat gembira, sebab sudah lama mereka terpisah. 

Baca Juga: 5 Fakta Film Mencuri Raden Saleh, Aksi Angga Yunanda Curi Lukisan Pangeran Diponegoro

Bahkan kepada Gubenur Celebes de Perez, ia mengatakan bahwa kerinduan terbesarnya adalah melewatkan hari-hari bersama sang ibu yang sudah renta, 80 tahun. Namun, kerinduan anak dan ibu itu tak terlunasi. 

Sang ibu meninggal pada 7 Oktober 1852, dan tiga tahun kemudian, Diponegoro menyusul, tepatnya pada 8 Januari 1855.

Dalam korespondensi terakhirnya, Diponegoro menuliskan kepada ibunya  akan selalu menaiki tangga loteng untuk melihat ke pelabuhan, menanti kapal uap yang rutin bersandar di Teluk Makassar, menanti kedatangan sang ibu. 

Sementara sang ibu menuliskan bahwa kebahagiaan terbesarnya adalah mereka berdua diberi kesehatan dan kewarasan (wilujeng) hingga akhirnya nanti bertemu kembali di akhirat.

  

 


 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU