PBNU Soal Abu Bakar Ba asyir Mengakui Pancasila: Semoga Bisa Pengaruhi Pihak Lainnya
Peristiwa | 3 Agustus 2022, 10:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi mengaku bersyukur mendengar kabar tentang Abu Bakar Ba’asyir yang sudah menerima Pancasila.
Gus Fahrur, sapaanya, bahkan mendoakan agar sikap beliau tentang pancasila juga menular ke pihak-pihak lain yang masih menganggap pancasila syirik.
“Kita bersyukur dan menyambut baik pernyataan beliau tentang Pancasila. Semoga itu bisa mempengaruhi pihak lainnya yang masih punya pandangan seperti beliau di masa lalu agar berubah pandangan menjadi cinta NKRI,” ungkapnya kepada KOMPAS.TV Rabu pagi (3/8/2022).
“Kita semua wajib menjaga dan mencintai NKRI agar aman damai sehingga dapat menjalankan ibadah dengan baik,” sambungnya.
Ia pun menyebut, NKRI sebagai sistem sudah final. Apalagi bagi warga NU.
“Bagi warga NU Pancasila dan NKRI sudah final dan mengikat, bahkan NU adalah ormas Islam yang pertama kali menerima asas Pancasila. Tidak ada pertentangan antara agama dan Pancasila,” paparnya.
Baca Juga: Memakai Peci Hitam, Abu Bakar Ba’asyir Akui Pancasila: Tidak Mungkin Syirik
Pancasila dan Agama Saling Menguatkan
Gus Fahrur lantas menjelaskan, hubungan antara agama dan Pancasila bagi masyarakat Indonesia.
“Bagi kita warga negara Indonesia hubungan antara agama dan Pancasila telah terjadi saling dukung dan saling menguatkan. Pancasila mengakui agama dan juga agama mengapresiasi nilai-nilai Pancasila,” paparnya.
Ia juga menjelaskan pancasila justru beri ruang untuk agama.
“Pancasila memberi ruang yang luas bagi agama. Nilai ketuhanan yang terkandung dalam Pancasila adalah inti ajaran agama,” paparnya.
Gus Fahrur juga menjelaskan Pancasila bukanlah agama, tapi ruhnya berisikan agama.
"Pancasila bukanlah agama , tetapi Pancasila memperoleh ruh yang menghidupkannya melalui agama Islam. Bukan sekadar dalam pelaksanaan ibadah kepada Tuhan, tapi juga dalam bentuk pelaksanaan hubungan kebajikan antara sesama warga negara Indonesia dan juga ke alam semesta ciptaan Allah SWT," tutupnya.
Baca Juga: PBNU Beri Tips Bedakan Kiai, Dukun, dan Paranormal, Jangan Sampai Masyarakat Tertipu
Sebelumnya putra Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir, membenarkan tentang merebaknya video pendiri Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang mengakui Pancasila sebagai sistem di negara Indonesia.
“ Ya. Benar. Ada videonya ‘kan,” katanya saat dikonfirmasi KOMPAS.TV Rabu pagi (3/8/2022).
Bahkan, kata dia, peristiwa Abu Bakar Ba’asyir mengakui Pancasila dalam sebuah acara sudah terjadi sekitar empat bulan yang lalu.
“Sudah sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu,” katanya.
Keluarga juga berpendapat, munculnya video ini menegaskan sikap Abu Bakar Ba’aasyir selama ini.
Ia menyebut, selama ini sebagian kelangan menyalahpahami sikap beliau.
“Ya. Bagus. Ini membantah tudingan sebagian kalangan yg selama ini menyalahpahami sikap beliau,” tambahnya.
Sebagai informasi, Abu Bakar Ba’asyir sendiri sudah bebas dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas khusus kelas IIA, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada 8 Januari 2021.
Ba'asyir dipenjara selama 15 tahun dengan remisi 55 bulan. Ia dipenjara karena diduga terlibat aksi terorisme.
Ba'asyir yang sekarang berusia 83 tahun sering disebut sebagai pemimpin spiritual jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
JI dituduh berperan besar dalam bom Bali pada 2002 yang menEwaskan lebih dari 200 orang.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV