> >

Sebelum Citayam Fashion Week, JFC Bisa Disebut Pemrakarsa Gelaran Fashion di Jalan

Sosial | 25 Juli 2022, 07:30 WIB
Jember Fashion Carnaval (JFC). (Sumber: Kompas.com/Arsip Kemenpar)

Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa, Bali, Madura, Dayak, Papua, Sumatera dan seterusnya.

Sementara defile lainnya mengangkat tema fashion yang sedang tren, baik dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya.

Jember Fashion Carnaval ini biasa digelar di jalan utama kota Jember dengan runaway jalan raya sepanjang 3,6 kilometer. 

Baca Juga: Citayam Fashion Week Diusulkan Pindah ke Sarinah, Wagub DKI: Kita Tanya Menteri BUMN Boleh Enggak?

Dynand Fariz merupakan sosok yang menjadi penggagas Jember Fashion Festival. 

Pada 2022 lalu, di gelaran Dynand Fariz Fashion Week hadir gagasan untuk membuat parade di area sekitar Dyanna Fashion House yang diikuti seluruh karyawan.

Dari kegiatan parade ini lahirlah gagasan untuk mengadakan sebuah event yang dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk menggali potensi mereka melalui kegiatan sosial sarat edukasi yakni Jember Fashion Carnaval.

Jember Fashion Carnaval ini pertama kali digelar pada 1 Januari 2003. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan selama 4-5 hari, di mana setiap harinya memiliki rangkaian acara yang berbeda. 

Adapun pameran ini digelar dengan tujuan sebagai sarana edukasi, informasi, promosi, dan potensi industri kreatif khas lokal karya-karya putra-putri daerah dan untuk melestarikan budaya Indonesia melalui pakaian adat.

Dalam perjalanannya Jember Fashion Carnaval telah menjadi karnaval ketiga terbesar di dunia setelah meraih kemenangan di International Carnival de Vidtoria Seychelles Afrika.

Jember Fashion Carnaval meraih posisi ke-3 Karnaval level dunia setelah Nottinghill, Amerika Serikat dan Reunion, Prancis.

Sebagai informasi, pada tahun ini, ajang Jember Fashion Carnaval akan kembali digelar pada 6-7 Agustus secara offline, setelah tahun sebelumnya digelar secara daring atau online akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Sosiolog Sebut Para Remaja yang Memicu Tren Citayam Fashion Week akan Tersingkir

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU