Klarifikasi Kemenag soal Insiden Mati Lampu di Mina: Tidak Ada Korban Sama Sekali
Agama | 15 Juli 2022, 07:15 WIBMAKKAH, KOMPAS.TV – Kepala Subdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), M Noer Alya Fitra membenarkan adanya insiden mati lampu di Mina.
Kejadian itu, kata dia, terjadi pada tanggal 10 Juli 2022 dalam prosesi puncak haji.
Hal ini lantaran munculnya video mati lampu di terowongan Mina yang ramai di media sosial saat dilewati jemaah haji Indonesia yang sempat membuat khawatir.
"Benar kejadiannya, namun itu kejadian pada pagi hari sekitar jam 5-6 pagi tanggal 10 Juli 2022," katanya dilansir dari kompas.com, Kamis malam (14/7/2022).
Meski lampu sempat mati, kata dia, pihaknya memastikan tidak ada jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban.
Baik meninggal ataupun luka dalam tragedi matinya lampu terowongan Mina tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tidak ada sama sekali," kata M Noer.
Bahkan, ia menyebut setelah lampu berhasil diperbaiki dan kembali menyala, jemaah bisa kembali melanjutkan proses ibadah.
"Jemaah tetap dapat melaksanakan ibadah lontar jamarat dengan baik," ucap dia.
Dikutip dari Antara, terowongan yang mati lampu tepatnya adalah terowongan atas menuju jalur atas Jamarat tiga atau lantai tiga.
Lampu mati hampir selama satu jam, sejak pukul 05.15-06.10 waktu setempat.
"Tadi pagi, begitu jemaah selesai Subuh mau ke Jamarat melewati terowongan tersebut terjadi mati lampu, tapi alhamdulillah tidak lama segera bisa diatasi oleh pihak Arab Saudi dan sekarang sudah normal kembali," kata Wakasatops Masyair 3, Harun Al Rasyid yang ada di Mina.
Dalam potongan video yang dilihat KOMPAS.TV yang beredar media sosial pada Jumat (15/7/202) tampak jemaah haji Indonesia berjalan di Mina yang gelap. Para jemaah pun tetap berjalan dan tetap melantunkan takbir sepanjang perjalanan.
Baca Juga: Campur Aduk Perasaan Jemaah Haji yang Pulang ke Tanah Air Hari Ini, Semoga Jadi Haji Mabrur
Insiden Mina 12 Januari 2006, 362 Jemaah haji Meninggal
Peristiwa matinya lampu di terowongan Mina sedikit banyak membuat masyarakat Indonesia khawatir, kenapa?
Sebab, ada sejumlah insiden beberapa tahun lalu di area yang sama yang menyebabkan jemaah haji meninggal akibat berdesak-desakan dan terinjak-injak.
Salah satu insiden memilukan itu adalah tragedi Mina terjadi pada 12 Januari 2006.
Tragedi itu terjadi di tengah rangkaian pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.
Dilansir dari Arsip Harian Kompas (14/1/2006) tragedi itu terjadi di Jembatan Jamarat Mina, jembatan yang dilalui para jemaah untuk menuju lokasi lempar jumrah.
Ketika itu hari Kamis, hari terakhir atau hari ketiga kegiatan lempar jumrah yang menjadi kegiatan terakhir dalam rangkaian ibadah haji.
Sehari sebelum kejadian Pemerintah Arab Saudi telah mengimbau para jemaah agar dalam melaksanakan lempar jumrah menghindari waktu utama yang padat, yakni setelah salat zuhur.
Akan tetapi hal itu tidak diindahkan oleh sebagian jemaah.
Pemerintah Arab Saudi pun menyebut hal ini sebagai kesalahan dari pihak jemaah haji yang tidak tertib mengikuti jadwal.
Selain tidak mengikuti jadwal, ada juga jemaah yang membawa terlalu banyak koper ke lokasi ibadah.
Disebutkan, sebanyak 362 jemaah haji meninggal dalam peristiwa itu, karena tergencet dan terinjak-injak.
Kebanyakan dari mereka adalah jemaah asal Mesir dan Afrika.
Selain jemaah meninggal, peristiwa itu juga menyebabkan ratusan jemaah yang lain mengalami luka-luka, bahkan 60 di antaranya kritis dan dirawat di rumah sakit.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com/Harian Kompas