> >

Klarifikasi Kemenag soal Insiden Mati Lampu di Mina: Tidak Ada Korban Sama Sekali

Agama | 15 Juli 2022, 07:15 WIB
Jemaah haji berjalan untuk melemparkan batu ke sebuah pilar dalam rajam simbolis setan, selama ritual terakhir haji tahunan, dan hari pertama Iduladha, di Mina dekat kota Makkah, Arab Saudi, Sabtu, Juli 9, 202 (Sumber: AP Photo/Amr Nabil via kompas.com)

Dalam potongan video yang dilihat KOMPAS.TV yang beredar media sosial pada Jumat (15/7/202) tampak jemaah haji Indonesia berjalan di Mina yang gelap. Para jemaah pun tetap berjalan dan tetap melantunkan takbir sepanjang perjalanan. 

Baca Juga: Campur Aduk Perasaan Jemaah Haji yang Pulang ke Tanah Air Hari Ini, Semoga Jadi Haji Mabrur

Insiden Mina 12 Januari 2006, 362 Jemaah haji Meninggal 

Peristiwa matinya lampu di terowongan Mina sedikit banyak membuat masyarakat Indonesia khawatir, kenapa?

Sebab, ada sejumlah insiden beberapa tahun lalu di area yang sama yang menyebabkan jemaah haji meninggal akibat berdesak-desakan dan terinjak-injak.

Salah satu insiden memilukan itu adalah tragedi Mina terjadi pada 12 Januari 2006.

Tragedi itu terjadi di tengah rangkaian pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

Dilansir dari Arsip Harian Kompas (14/1/2006) tragedi itu terjadi di Jembatan Jamarat Mina, jembatan yang dilalui para jemaah untuk menuju lokasi lempar jumrah.

Ketika itu hari Kamis, hari terakhir atau hari ketiga kegiatan lempar jumrah yang menjadi kegiatan terakhir dalam rangkaian ibadah haji.

Sehari sebelum kejadian Pemerintah Arab Saudi telah mengimbau para jemaah agar dalam melaksanakan lempar jumrah menghindari waktu utama yang padat, yakni setelah salat zuhur.

Akan tetapi hal itu tidak diindahkan oleh sebagian jemaah.

Pemerintah Arab Saudi pun menyebut hal ini sebagai kesalahan dari pihak jemaah haji yang tidak tertib mengikuti jadwal.

Selain tidak mengikuti jadwal, ada juga jemaah yang membawa terlalu banyak koper ke lokasi ibadah.

Disebutkan, sebanyak 362 jemaah haji meninggal dalam peristiwa itu, karena tergencet dan terinjak-injak.

Kebanyakan dari mereka adalah jemaah asal Mesir dan Afrika.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com/Harian Kompas


TERBARU