Apa Itu Blackout, yang Membuat Wakil Ketua DPR Ambruk Saat Serahkan Berkas RAPBN ke Puan
Kesehatan | 30 Juni 2022, 14:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin Mohamad Said mendadak tak sadarkan diri dan ambruk di tengah Rapat Paripurna ke-26 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022, Kamis (30/6/2022).
Tubuh politiskus Partai Golkar itu tak mampu menahan keseimbangannya hingga ambruk saat menyerahkan laporan Banggar DPR soal hasil pembicaraan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2023 dan rencana kerja pemerintah 2023 ke Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sebelum laporan diserahkan, Muhidin membacakan laporan Banggar tersebut sekitar 20 menit lebih sambil berdiri di podium ruang rapat paripurna di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen.
Baca Juga: Tak Bermanfaat, Ketua Banggar Minta Anggaran Penggantian Gorden Rumah Dinas DPR Dibatalkan
Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan Muhidin mengalami blackout saat jatuh.
Menurut Indra berdasarkan informasi dari dokter yang menangani, Muhidin memiliki riwayat hipertensi. Saat ini, Muhidin tengah diobservasi lebih lanjut oleh klinik Setjen DPR.
"Pak Muhidin tadi blackout (tidak sadar) sebentar dan jatuh namun bisa berdiri kembali. Untuk memastikan kesehatan tentu harus dengan MCU (medical check up)," ujar Indra saat dikonfirmasi, Kamis (30/6/2022).
Lantas apa sebab seseorang bisa mengalami blackout atau kehilangan kesadaraan seketika.
Baca Juga: Lesti Kejora Klarifikasi Video Mendadak Pingsan Usai Manggung, Rizky Billar: Dia Blackout
Sebelum kehilangan kesadaran, seseorang biasanya akan terjatuh, pandangan kabur, merasa kebingungan dan mengalami kehilangan memori sementara.
Dalam dunia medis blackout atau pingsan atau sinkop adalah kejadian saat kurangnya pasokan darah/oksigen ke otak.
Pasokan darah menuju otak yang berkurang inilah yang membuat seseoarang dapat mengalami pusing, sakit kepala, pandangan gelap/kabur/berkunang-kunang, kehilangan keseimbangan dan hingga terjatuh atau pingsan.
Baca Juga: Detik-detik Wakil Ketua Banggar DPR RI Kolaps Usai Kasih Laporan ke Puan Maharani
Kejadian ini bisa terjadi kapan saja, ketika sedang kepanasan, merasa tertekan, sakit parah, atau bahkan mencium aroma yang tidak menyenangkan.
Kadang-kadang, penyebab blackout dialami seseorang saat berdiri terlalu cepat. Ini terjadi karena tekanan darah tiba-tiba turun. Padahal setiap orang memiliki adaptasi kekuatan pompa jantung yang berbeda-beda.
Pasokan darah menuju ke otak dapat berkurang cepat, apabila berdiri dipaksakan secara cepat. Akibatnya orang tersebut pusing, sakit kepala, pandangan gelap atau berkunang-kunang, kehilangan keseimbangan, terjatuh, bahkan pingsan.
Blackout sebenarnya tidak berbahaya. Tapi jatuh karena blackout itu amat membahayakan. Apalagi sampai pingsan berkepanjangan, kejang, atau mereka yang memiliki riwayat sakit jantung, riwayat cedera kepala, atau perempuan hamil.
Blackout juga bisa terjadi apabila menggunakan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol berlebih.
Baca Juga: RUU KIA Resmi Jadi Inisiatif DPR, Selangkah Lagi Cuti Melahirkan Jadi 6 Bulan
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV