Yenny Wahid Menjawab Dirinya PKB Gus Dur, Bukan PKB Cak Imin: Memang Begitu
Rumah pemilu | 23 Juni 2022, 10:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Zannuba Ariffah Chafsoh yang akrab dengan panggilan Yenny Wahid menyatakan bahwa Putri kedua KH Abdurrahman Wahid itu bukan bagin dari PKB dalam kepemimpinan Abdul Muhaimin Iskandar. Ia menegaskan, dirinya bagian dari Partai Kebangkitan Bangsa Gus Dur.
PKB saat ini dipimpin Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Di masa lalu, Gus Dur merupakan Ketua Dewan Syuro PKB. PKB beberapa kali mengalami konflik internal dan konflik kepengurusan.
Belakangan, ramai isu Yenny Wahid dikaitkan kembali dengan PKB Muhaimian. Yenny pun dikonfirmasi mengenai hal itu.
“Hahaha… Memang begitu (PKB Gus Dur bukan PKB Cak Imin-red),” kata Yenny menjawab KOMPAS.TV Rabu (22/6/2022).
Jawaban dari Yenny Wahid diawali dengan sebuah tawa lewat pesan singkat.
Sosok itu memang gemar tersenyum dan melontarkan tawa, persis seperti ayahandanya Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid yang jenaka.
Yenny Wahid sendiri pernah bikin partai.
Baca Juga: Yenny Wahid Membeber 10 Kelompok Paling Tidak Disukai Masyarakat, Apa Saja?
Terkait sikap Yenny Wahid yang menegaskan dirinya bukan bagian dari PKB, pengamat Politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin, menyatakan, sebenarnya jika Yenny Wahid dan Cak Imin bersatu, elektabilitas PKB bisa naik lagi.
Bahkan disebut, idealnya PKB mengupayakan betul rujuk dengan Yenny Wahid.
“Untuk meningkatkan soliditas suara PKB, idealnya Cak Imin mengupayakan rujuk dengan Mbak Yenny,” ungkapnya, Rabu malam (22/6/2022).
“Hanya saja, hal ini sulit dilakukan. Dan cenderung keduanya tidak menginginkannya,” imbuhnya.
Dalam survey Litbang Kompas terbaru yang diterbitkan Juni 2022, elektabilitas PKB memang turun, meskipun kecil.
PKB pada survei litbang Kompas Januari elektabilitasnya 5,5 persen (Januari), dan pada juni ini menjadi 5,4 persen.
Bahkan, nama Cak Imin sendiri tidak masuk dalam 10 besar capres.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui tatap wawancara muka yang diselenggarakan 26 Mei-4 Juni 2022, dengan responden sebanyak 1.200 orang dan dipilih secara acak.
Menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen, margin error penelitian kurang lebih 2,8 persen.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV