Jenazah Eril Ditemukan, Detik-Detik Anak Ridwan Kamil Hanyut di Sungai Aare
Peristiwa | 10 Juni 2022, 05:05 WIB"Beberapa titik diperhatikan, bahkan titik jembatan langsung dicoret oleh Eril karena kalau lihat yang lain pengennya loncat di jembatan, nah ini dianggap tidak aman," kata Elpi.
Eril, ungkap Elpi, juga memastikan dirinya dan dua orang lain turun perlahan melalui tangga yang tersedia untuk berenang di sana, bukan melompat.
"Juga memastikan tidak loncat, jadi turunnya perlahan," terang Elpi.
Bukan tanpa alasan, Elpi menjelaskan, Eril memiliki sertifikat menyelam, sehingga mampu mengukur dan menilai arus ketika akan berenang di Sungai Aare.
"Kalau dari sisi kesiapan, Eril ini termasuk pemuda yang rajin olahraga, beliau bisa berenang, kemudian beliau juga punya sertifikat diving, jadi punya kemampuan menilai dan mengukur arus, sehingga tadi hal-hal tadi diperhatikan sebelum dilakukan," terang Elpi.
3. Berenang Paling Belakang, Hanyut, dan Dinyatakan Hilang
Berdasarkan keterangan dari keluarga, saat berenang Eril memilih posisi paling belakang.
"Beliau kelihatannya mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua pada posisi yang safety," ungkap Elpi.
Eril juga memastikan dua orang lain, yakni adik dan temannya, bisa sampai ke daratan dengan selamat.
"Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, kelihatannya setelah itu mungkin ada situasi arus yang tidak bisa dikendalikan," kata Elpi.
Sayangnya Eril justru terseret arus sungai dan dinyatakan hilang oleh otoritas Bern pada Kamis (26/5).
Mendengar kabar tersebut, Ridwan Kamil langsung menyusul ke Swiss.
4. Debit Air, Arus, dan Suhu Air Sungai Diduga Jadi Faktor Penyebab Hanyutnya Eril
Elpi menegaskan, Eril sehat secara fisik dan mental serta telah memilih lokasi berenang yang paling aman, namun ia menduga debit air yang pada saat itu sedang naik menjadi faktor hanyutnya Eril.
"Itu yang mungkin ada situasi yang qadarullah di luar jangkauan manusia yang bisa diantisipasi," pungkasnya.
Benar saja, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan kondisi arus Sungai Aare cukup kuat ketika Eril hilang.
Selain itu, Muliaman menjelaskan, suhu air di Sungai Aare Swiss cenderung dingin, mencapai 16 derajat Celcius.
"Pada saat itu suhu air sungai Aare sekitar 16 derajat Celcius dengan arus cukup kuat," terang Muliaman dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (28/5).
Melalui rilis resminya, KBRI Bern menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan kabar hilangnya Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu Swiss.
"Upaya pencarian Sdr. Eril oleh tim SAR melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran, serta didukung oleh Pemerintah Kanton Bern," tulis KBRI Bern pada Selasa (31/5).
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/berbagai sumber