> >

Kisah Borobudur: Polemik Tiket Masuk, Kematian Brandes dan Pemugaran yang Dinilai Terlalu Berani

Peristiwa | 6 Juni 2022, 06:44 WIB
Candui Borobudur di awal pemugaran (Sumber:Intisari-GRID-)

Setelah tujuh bulan pemugaran, hasil mulai tampak. Ternyata banyak hal yang mulai terkuak, mulai dari luas candi hingga berbagai artefak yang ditemukan. Maka Van Erp pun mengajukan usul tambahan anggaran hingga mencapai 34.600 Gulden. 

Pekerjaan Van Erp selesai pada 1911. Hasilnya terbilang mengagumkan. "Dan apa yang sekarang terjelma dari runtuhan-runtuhan, menimbulkan rasa kagum ada siapapun juga," tulis Soekmono.

Itulah hasil karya awal Van Erp yang bisa disaksikan secara lengkap hingga sekarang. Meski pun, kata Soekmono, pekerjaan Erp kala itu banyak dikritik sebagian ahli. Salah satunya, terlalu berani dalam memugar hingga membuat bangunan candi melesak dan dinding candi miring.  

Baca Juga: Ini Tanggapan Masyarakat Soal Naiknya Harga Tiket Naik ke Candi Borobudur jadi Rp750 Ribu

Mesmi begitu, Van Erp sebenarnya hanya menunaikan tugasnya sebaik dan secermat mungkin dengan mempertimbangkan aspek teknis dan estetis. Misalnya, dari sisa yang tersedia, dia berhasil membuat rekonstruksi pucuk stupa berikut ketiga susunan payungnya. 

Van Erp bukan tak tahu bahwa candi mulai miring. Namun dia merekomendasikan agar setiap tahun diadakan pengecekan dan perawatan semestinya. Atas hasil pekerjaannya, Van Erp kemudian mengajukan anggaran lagi sebesar 10 ribu Gulden, khusus untuk membuat dokumentasi foto dari semua pekerjaan  pemugaran termasuk mendokumentasikan semua relief yang ada.  


 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU