Marak Kecelakaan Bus Pariwisata, Pengamat Ajak Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Peristiwa | 23 Mei 2022, 11:30 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Belakangan ini peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata santer terdengar. Pengamat transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno dalam hal ini menegaskan, pihak terkait harus mengusut tuntas kecelakaan yang melibatkan angkutan umum.
Dengan penyelidikan secara tuntas, nantinya diharapkan menimbulkan efek jera kepada para pelaku kegiatan perjalanan yang tak hanya terbatas kepada sopir.
Pasalnya, setiap kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum hanya berhenti menjadikan tersangka pengemudi.
Hal itu, tentunya tidak akan menurun angka kecelakaan angkutan umum jika tidak dilakukan pengusutan yang tuntas. Masyarakat yang menjadi korban kecelakaan juga jelas dirugikan.
“Pengemudi menjadi tumbal pengusaha yang tamak,” ujar Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat dalam keterangannya yang diterima Kompas.TV, dikutip Senin (23/5/2022).
Ia menuturkan, selama ini penyebab kecelakaan tersebut selalu hampir sama, yakni kelelahan mengemudi.
Kelelahan mengemudi dapat disebabkan manajemen perusahaan angkutan umum yang tidak mau menerapkan sistem manajemen keselamatan (SMK).
“Perusahaan angkutan umum yang sudah menerapkan SMK dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” tuturnya.
Baca Juga: Update Kecelakaan Bus di Ciamis: Korban Meninggal Jadi 4 Orang, 18 Luka Ringan, 6 Orang Luka Berat
Diketahui, dalam satu pekan terakhir, ada dua kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata dan menewaskan puluhan orang.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV