Waspada, Kaku di Leher Bisa Jadi Tanda Meningitis
Kesehatan | 28 Maret 2022, 13:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kaku pada leher dapat menjadi tanda khas seseorang termasuk anak mengalami meningitis.
Meningitis merupakan peradangan pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Salah satu penyebabnya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), yang juga bisa menyebabkan pneumonia bila menyerang paru.
Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Vonny Ingkiriwang mengungkapkan, meningitis secara khas menyerang selaput otak sehingga ini bisa ditandai dengan adanya kaku pada leher
"Kalau kita menekukkan kepala sambil dia rebah, tidak bisa, karena terjadi kekakuan. Di sini kita bisa menduga anak sudah mengalami meningitis dan ini sangat berat," jelasnya dalam sebuah webinar kesehatan, dilansir dari Antara, Senin (28/3/2022).
Vonny melanjutkan, gejala meningitis juga bisa terlihat dari sulitnya pasien melihat sinar dan merasa silau. Ia terlihat seperti bingung karena infeksi di kepalanya menyebabkan sakit kepala berat dan terkena demam tinggi.
"Untuk memastikannya biasanya kami melakukan pemeriksaan cairan sumsum tulang," tuturnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Meningitis dan Gejalanya, Penyakit yang Diderita Glenn Fredly
Lebih jauh , Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi dr. Herikurniawan mengatakan, bakteri Streptococcus pneumoniae normalnya berada di hidung dan tenggorokan. Namun, saat dia keluar misalnya teraspirasi masuk ke dalam paru-paru maka menyebabkan terjadinya pneumonia.
"Kalau bakteri masuk ke darah mampir ke selaput otak menyebabkan meningitis. Kalau masuk ke telinga menyebakan infeksi pada telinga," kata Herikurniawan yang yang berpraktik di RSCM-FKUI.
Dari sisi penularan, bakteri bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi pada orang lain melalui droplet misalnya, saat dia batuk dan bersin seperti Covid-19 dan TB paru.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara