> >

Presiden Jokowi Bentuk Task Force untuk Kerja Sama dengan Pangeran Muhammad bin Salman

Berita utama | 9 Maret 2022, 10:04 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo disebut sudah memutuskan untuk membentuk task force atau satuan tugas untuk kerja sama dalam beberapa proyek dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

Antara lain, pembangunan ibu kota negara (IKN), suplai minyak mentah untuk petrokimia, hingga mangrove dan terumbu karang.

Keterangan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, seusai melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang hasil kunjungan kerjanya ke Riyadh, Arab Saudi.

“Mereka masuk dalam sovereign wealth fund kita. Jadi PIF (The Public Investment Fund) mereka akan masuk di berbagai macam proyek. Nah tadi Presiden sudah memutuskan, tadi membentuk seperti task force untuk itu,” ucap Luhut, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Demokrat Nilai Pernyataan Jokowi Tidak Tegas soal Tunda Pemilu 2024: Malu-malu Tapi Mau

Dalam keterangannya, Luhut menuturkan laporannya ke Presiden Jokowi disampaikan cepat karena pergerakan Muhammad bin Salman (MBS) sangat cepat.

“Sehingga tadi kami laporkan apa yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Atas dasar itu, Menko Luhut menuturkan nantinya tim yang dibentuk akan langsung bekerja dan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi. Tim tersebut nantinya akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak Riyadh.

“Kita berharap mungkin satu-dua minggu setelah itu pihak Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya,” ucap Luhut.

Baca Juga: Bersama Marc Marquez, Presiden Jokowi Bakal Konvoi Motor Sambut Gelaran MotoGP Indonesia 2022

“Kita berharap nanti karena MBS menyampaikan ke saya beliau akan datang dua kali ke Indonesia tahun ini, pertama sebelum G20 dan itu berharap akan nanti bisa tanda tangani semua item proyek itu dengan pemerintah Indonesia, dan kemudian kunjungan kedua beliau akan datang untuk menghadiri G20,” tambahnya.

Di samping melaporkan hasil kunjungan ke Riyadh, Luhut mengatakan dirinya bersama Menteri BUMN Erick Thohir juga turut mendampingi Presiden Jokowi menerima kedatangan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair.

Kehadiran Tony Blair, lanjutnya, untuk membantu mengomunikasikan banyak hal karena ia juga merupakan utusan khusus dari Pemerintah Inggris untuk Timur Tengah.

Baca Juga: Nasdem Sebut Tak Dapat Kabar Terkait Rencana Jokowi Reshuffle Kabinet di Akhir Maret

“Beliau banyak tadi memberikan komentar pada Presiden setelah tadi presentasi kami berikan di kantor pada siang hari bahwa apa yang dibuat Indonesia sekarang ini betul-betul on the right track,” ujarnya.

“Yaitu dengan hilirisasi, dengan digitalisasi, dengan pembangunan ibu kota baru yang link dengan tadi integrated industrial park di North Kalimantan,” tambah Luhut.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU