> >

"Test Anxiety Disorder" Bisa Jadi Lingkaran Setan, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Kesehatan | 8 Maret 2022, 15:37 WIB
Ilustrasi kecemasan atau test anxiety disorder. (Sumber: Freepik/RawPixel)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- "Test anxiety disorder" adalah gangguan kecemasan berlebihan yang muncul ketika menghadapi ujian atau penilaian. Ujian atau penilaian yang dimaksud bisa terjadi di lingkup akademis maupun dunia professional, seperti penilaian dalam bekerja.

Menurut psikolog UGM Sutarimah Ampuni, setiap orang pasti memiliki kecemasan saat akan diuji kemampuannya. Namun, perasaan cemas yang berlebihan perlu diwaspadai karena bisa mengarah ke "test anxiety disorder".

“Gejalanya cukup beragam dari ringan sampai berat,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Penyintas Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Gangguan Mental, dari Kecemasan hingga Penggunaan Narkoba

Ia menyebutkan, secara umum gejala gangguan kecemasan menghadapi ujian ini dikelompokkan menjadi tiga yakni gejala fisik, gejala kognitif dan perilaku, serta gejala emosional.

Gejala fisik antara lain  berkeringat, gemetar, jantung berdetak cepat atau berdebar, mual, perut tidak nyaman, badan menjadi dingin atau panas, bahkan pingsan.

Gejala perilaku dan kognitif meliputi  sulit konsentrasi, sulit berpikir, sering lupa, meragukan kemampuan atau berpikir buruk akan diri sendiri.

Sementara, gejala emosional antara lain, perasaan tidak berharga, putus asa, tidak berdaya, marah, bahkan ingin melukai diri sendiri.

Ia mengungkapkan ada dua penyebab "test anxiety disorder". Pertama, penyebab biologis dimana secara biologis terdapat orang-orang yang secara genetis mempunyai kecenderungan untuk merasa cemas dan memiliki kemungkinan diturunkan.

Ia menerangkan, hal ini berkaitan dengan hormon adrenalin yang berfungsi memacu tampil maksimal, namun bagi sebagian orang justru adrenalin berlebihan menimbulkan kecemasan berlebih.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU