> >

Gereja Ortodoks di Indonesia soal Rusia-Ukraina: Tidak Berpihak, tapi Dianjurkan Doa di Masa Perang

Peristiwa | 2 Maret 2022, 15:54 WIB
Kepala Paroki Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia St Thomas, Romo Boris Setiawan. (Sumber: KOMPAS.TV/Iman Firdaus)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Konflik Rusia dan Ukraina yang belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda membuat banyak pihak prihatin. Tidak terkecuali bagi Gereja Ortodoks Rusia yang ada di Indonesia. Meski mereka berkiblat ke Rusia, namun tidak ada perintah untuk mendukung salah satu negara yang sedang berkonflik.

Menurut Kepala Paroki Gereja Ortodoks Rusia St Thomas yang ada di Jakarta, Romo Boris Setiawan, keberadaan gereja ortodoks tidak terkait dengan keputusan negara baik Rusia maupun Ukraina.

"Kita patuh pada putusan Patriarch Kirill tidak mendukung satu negara. Tapi diminta doa selama perang setiap hari. Itu seruan dari pimpinan kami," kata Romo Boris saat ditemui KOMPAS.TV di Gereja Ortodoks St Thomas di Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Doa di masa perang sudah disampaikan kepada seluruh jemaat dalam "an orthodox prayer for times of war" .

Inti dari doa di masa perang adalah memohon kepada Tuhan agar yang menjadi korban dari perang ini, yaitu warga Rusia dan Ukraina, diberikan kasih dan ampunan yang besar. 

Menurut Romo Boris, sikap Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia tidak akan berbeda dengan sikap pimpinan tertinggi gereja yang ada di Rusia.

"Apa yang dianjurkan kita ikuti, dia bapak kita, pimpinan kita. Yang dianjurkan perdamaian antara satu dan lainnya, sebab perang itu tidak diperkenankan oleh Allah," tambahnya.

Baca Juga: Akibat Konflik Rusia dengan Ukraina, Grup Band Green Day Batalkan Konsernya

Menurut Romo Boris, sebenarnya Gereja Ortodoks Rusia dan Gereja Ortodoks Ukraina tidak berbeda. Bahkan, pimpinan dari kedua gereja itu sudah menganjurkan agar Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bertemu. 

"Kedua pimpinan baik bishop (uskup) Rusia dan Ukraina sama-sama menemui patriark (gelar uskup tertinggi dalam gereja ortodoks) Rusia untuk serukan perdamaian," tambah Romo Boris.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU