Kemenag Ungkap Biaya Prosedur Kesehatan Covid-19 yang Tinggi Bikin Ongkos Haji Diusulkan Naik
Peristiwa | 20 Februari 2022, 11:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Direktur Pengelolaan Dana Haji dan SIHDU Kementerian Agama (Kemenag) RI Jaja Jaelani mengatakan kenaikan terbesar dari usulan biaya haji adalah karena prosedur kesehatan (prokes) Covid-19.
"Ada beberapa poin sumber usulan kenaikan biaya ibadah haji 2022. Pertama soal prosedur kesehatan (prokes), dan ini kenaikan yang besar daripada yang lain," kata Jaja Jaelani dalam progra dialog Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Minggu (20/2/2022).
Selain itu, Jaja menyebut usulan kenaikan biaya haji dilakukan karena pertimbangan kenaikan pajak di Arab Saudi.
"Pada 2019 mulanya sebesar 5 persen, sekarang (2022) naik menjadi 15 persen," imbuhnya.
Sementara poin ketiga, Jaja menyebut karena adanya kenaikan biaya operasional di Arab Saudi, termasuk juga biaya pesawat.
Terakhir poin keempat, soal naiknya kurs dolar. Diketahui, pada 2019 kurs dolar Amerika Serikat itu Rp13.750. Sementara pada 2022 kisarannya satu dolar Amerika adalah Rp14.300 sampai Rp14.500.
Selain itu, kurs mata uang Arab Saudi yaitu Saudi Riyal (SAR) pun nilainya berbeda pada 2019 dibanding pada 2022.
Baca Juga: Komnas Haji dan Umrah Minta Kenaikan Biaya yang Drastis Perlu Dipertimbangkan Ulang
Pada 2019 yaitu sebelum pandemi, 1 Riyal yaitu Rp3.666. Sementara pada 2022, 1 Riyal mencapai Rp3.853.
Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa ini barulah usulan yang disiapkan pemerintah untuk dibahas bersama DPR RI dalam panja haji.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV