Muhammadiyah Buka Suara soal Nobel Perdamaian NU-Muhammadiyah yang Diusung Cak Imin
Agama | 17 Februari 2022, 10:14 WIB"Tim penyiapan ini mempersiapkan dokumen dan memperbaiki argumen-argumen yang tahun lalu mungkin kurang kuat," katanya.
Baca Juga: UGM Sejak 2019 Sudah Usul NU-Muhammadiyah Dapat Nobel Perdamaian
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS TV, Muhaimin Iskandar mengusulkan NU dan Muhammadiyah sebagai peraih Nobel Perdamaian 2022-2023.
Menurut dia, NU-Muhammadiyah layak menerima penghargaan hadiah nobel perdamaian pada 2022-2023.
"Saya dengan ini akan secara resmi mengajukan nominasi NU-Muhammadiyah sebagai wakil Indonesia untuk penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2022 atau 2023," kata Muhaimin dalam keteranganya, Rabu.
Terkait nobel untuk organisasi seperti NU-Muhammadiyah, panitia Nobel Perdamaian yang berada di Norwegia tersebut sebelumnya juga pernah memberikan nobel perdamaian untuk organisasi yang memberikan kontribusi bagi dunia.
Jadi, Nobel tidak hanya diperuntukkan bagi individu saja. Tercatat, mulai dari Uni Eropa, Komite Palang Merah Internasional hingga terakhir Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 2020.
Mereka diganjar Nobel atas upayanya memerangi kelaparan dan perbaikan di wilayah yang terkena dampak konflik, serta upaya mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik.
Daftar Organisasi Penerima Nobel Perdamaian
- 1904: Institut Hukum Internasional
- 1910: Biro Permanen Perdamaian Dunia 1917: Komite Palang Merah Internasional (ICRC)
- 1938: Nansen International Office for Refugees
- 1944: Komite Palang Merah Internasional (ICRC)
- 1947: Friends Service Council (The Quakers), American Friends Service Committee (The Quakers)
- 1954: Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR)
- 1963: Komite Palang Merah Internasional (ICRC)
- 1965: Badan PBB Urusan Anak-anak (Unicef)
- 1969: Organisasi Buruh Internasional (ILO)
- 1977: Amnesti Internasional
- 1981: Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR)
- 1985: Organisasi Pakar Fisika Internasional untuk Pencegahan Perang Nuklir (IPPNW)
- 1988: Pasukan Perdamaian PBB (UNPF)
- 1995: Gerakan Pugwash 1997: Kampanye Internasional Pelarangan Ranjau Darat
- 1999: Dokter Tanpa Perbatasan/Medecins Sans Frontieres (MSF)
- 2001: Kofi Annan (Ghana) dan PBB
- 2005: Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Direktur Mohamed ElBaradei (Mesir)
- 2007: Panel PBB Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC)
- 2012: Uni Eropa
- 2013: Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)
- 2020: World Food Programme (WFP)
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV