Tukang Las Rel Kereta Cepat dari China, PKS Sindir Semangat Jokowi Utamakan Tenaga Kerja Indonesia
Politik | 11 Februari 2022, 20:38 WIBMenurut dia, sejak awal pengajuan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), pemerintah seharusnya sudah tahu peruntukan TKA di Indonesia untuk pekerjaan tertentu.
Sehingga di awal bisa diantisipasi dengan mengirim tenaga kerja Indonesia belajar metode dengan cara upskilling dan reskilling.
"Kita pernah kirim 1.500 PMI untuk mengerjakan proyek infrastruktur di beberapa negara. Termasuk mengirim 500 PMI ahli untuk proyek pembangkit listrik di beberapa negara seperti Irak, Bangladesh, dan Vietnam. Artinya tenaga kerja kita itu mampu dan diakui dunia," kata dia.
Dalam kasus tukang las, lanjut dia, pemerintah punya pusat pelatihan khusus las yang terbukti menelurkan alumni yang mumpuni dengan sertifikasi nasional dan internasional. Selain itu Balai Latihan Kerja (BLK) yang juga memiliki jurusan las.
Baca Juga: Masalah Struktur Tanah, Target Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mundur, Biaya jadi Makin Bengkak?
"Alumninya bisa mengatasi beberapa proyek sulit baik di tengah laut misalnya di Karimun maupun proyek di kincir angin dengan ketinggian 80 meter bisa dikerjakan tenaga pengelas dari kita."
"Ini mungkin fenomena gunung es kita minta bukan hanya di proyek kereta cepat tapi juga seluruh proyek nasional semangat utamanya mengutamakan tenaga kerja Indonesia," ujarnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV