> >

PGI soal Konflik Lahan di Wadas: Kami Minta Pemerintah Kedepankan Pendekatan Kemanusiaan

Berita utama | 11 Februari 2022, 08:32 WIB
Aparat kepolisian yang disiagakan guna mendampingi petugas pengukuran lahan tambang dari BPN dan Dinas Pertanian di Desa Wadas (Sumber: Twitter @Wadas_Melawan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta pemerintah lebih sabar dan mengedepankan pendekatan kemanusiaan terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah,  yang menolak pengukuran untuk penambangan (quarry).

Menurut PGI, seyogyanya pemerintah lebih persuasif menyikapi penolakan warga Desa Wadas dari pada sekadar mengatasnamakan pembangunan proyek strategis.

Demikian Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow dalam keterangannya kepada KOMPAS TV, Jumat (11/2/2022).

“PGI meminta agar pemerintah lebih sabar dan mengedepankan pendekatan kemanusiaan terhadap warga desa yang menolak, daripada sekadar mengatasnamakan pembangunan,” kata Jeirry Sumampow.

Baca Juga: Mengenal Batu Andesit, Harta Karun Desa Wadas yang Ditolak Warga untuk Ditambang

“Pemerintah perlu lebih persuasif dalam menangani persoalan ini. Penanganan yang terburu-buru berpotensi memicu konflik, baik vertikal maupun horizontal,” tambah Jeirry.

PGI berpendapat apa yang dialami warga Desa Wadas dengan harus kehilangan tanah sebagai tempat hidupnya selama ini bukanlah hal mudah.

“Sekalipun ada kompensasi yang ditawarkan,” tegas Jeirry.

Ke depan, kata Jeirry, PGI berharap bentrokan antara kepolisian dan warga yang menolak penambangan di Desa Wadas tidak lagi terulang. Tak hanya itu, PGI juga mendesak kepolisian untuk membebaskan warga Wadas jika masih ada yang ditahan.

“PGI meminta aparat kepolisian segera membebaskan warga yang ditangkap dan belum dibebaskan sampai saat ini,” ucap Jeirry.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU