> >

Makna dan Sejarah Kue Keranjang, Sajian Kuliner Wajib Tiap Perayaan Imlek

Budaya | 27 Januari 2022, 06:00 WIB
Kue keranjang atau nian gao merupakan kuliner khas tiap perayaan Imlek yang mempunyai makna untuk membawa keberuntungan di tahun yang baru. (Sumber: Dok Content Creator KompasTV Yuilyana)

SOLO, KOMPAS.TV - Setiap perayaan Tahun Baru China atau Imlek, kue keranjang selalu menjadi makanan yang wajib disajikan.

Nian gao ( nián g o), juga disebut "kue beras" atau "kue Tahun Baru China", di Indonesia disebut kue keranjang adalah makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras ketan dan biasanya dimakan saat Tahun Baru Imlek.

Etnis Tionghoa percaya, memakan nian gao atau kue keranjang akan membawa keberuntungan di tahun yang baru.

Makna Kue Keranjang (Nian Gao)

Dilansir dari China Travel, nian gao adalah homonim untuk "tahun yang lebih tinggi."

Kata nián berarti "lengket", sementara gao mempunyai makna "kue".

Memakan kue keranjang diyakini memiliki tujuan yang berbeda-beda untuk tiap kelompok umur.

Untuk orang tua, nian gao mengungkapkan keinginan untuk panjang umur.

Bagi kaum muda, kue keranjang mengungkapkan keinginan untuk promosi dan penghasilan tinggi.

Baca Juga: Mengenal Kue Tutun, Kue Keranjang Untuk Perayaan Imlek Khas Lampung

Sedangkan untuk anak-anak, kue keranjang mengungkapkan keinginan untuk tumbuh dewasa.

Warna utama nian gao adalah kuning dan putih. 

Dalam budaya Cina, kuning melambangkan emas dan putih melambangkan perak. 

Jadi nian gao juga melambangkan Dewa Kekayaan.

Baik dari segi pengucapan atau warna, nian gao adalah makanan keberuntungan dan mengirimkan harapan baik untuk tahun yang lebih baik.

Sejarah Nian Gao (Kue Keranjang)

Nian gao atau kue keranjang dipercaya sudah ada sejak lebih dari 2000 tahun lalu saat Kalender Tionghoa ditetapkan pada Dinasti Zhou (abad ke-11 SM - 256 SM) yang menjadi konsep tahun bagi etnis Tionghoa.

Sejak saat itu, orang mempersembahkan nian gao atau kue keranjang sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur.

Pada Dinasti Tang (618 – 907 M), nian gao menjadi makanan tradisional Tiongkok yang dimakan selama Festival Musim Semi.

Pada Dinasti Qing (1636 – 1912), kue keranjang berkembang menjadi makanan ringan rakyat yang biasa dimakan sepanjang tahun, tetapi masih merupakan suguhan khusus untuk festival tersebut.

Baca Juga: Yuk, Intip Cara Pembuatan Kue Keranjang Sajian Khas Saat Imlek

Jenis-jenis Kue Keranjang

Di daratan Cina yang luas, jenis nian gao atau kue keranjang sangat bervariasi di berbagai daerah.

Dari wilayah utara dan selatan nian gao atau kue keranjang tampak seperti hal yang sama sekali berbeda.

Di Cina utara, orang lokal biasanya makan nian gao putih, sedangkan di Cina barat laut, orang makan nian gao kuning.

Di daerah barat daya, nian gao buatan kincir air adalah makanan penutup yang populer.

Kue beras merah, hijau, atau ungu yang terbuat dari pewarna nabati adalah makanan umum yang dimakan di Cina selatan. Mereka biasanya dimasak dengan sayuran dan daging.

Untuk rasanya sendiri, kue keranjang atau nian gao mempunyai dua rasa yaitu:

  • Nian gao manis biasanya dibuat di Cina utara dengan cara dikukus atau digoreng. Biasanya disajikan sebagai makanan penutup setelah makan.
  • Di Cina selatan, nian gao bisa manis, asin, atau pedas. Bisa dimasak dengan mengukus, menggoreng, menumis, atau bahkan dimasak dalam sup. 

Baca Juga: Kenapa Kue Keranjang Identik dengan Perayaan Imlek? Yuk Cek Sejarahnya

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : China Travel


TERBARU