Waspada! Puncak Omicron di Idonesia Diprediksi Pertengahan Februari hingga Maret 2022
Update corona | 17 Januari 2022, 06:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Puncak gelombang Covid-19 varian Omicron diprediksi terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Minggu (16/1/2022).
Prediksi tersebut, kata Luhut, berdasarkan pada penularan varian sama yang terjadi di sejumlah wilayah di negara lain seperti Afrika Selatan.
“Beberapa yang kami amati, berangkat seperti kasus Covid di Afsel, puncak gelombang Omicron ini berada di pertengahan Februari hingga awal Maret ini,” ungkap Luhut.
Kata Luhut, beberapa negara seperti Inggris dan Afrika Selatan telah lewati puncak kasus Omicron dan juga negara lian sudah mulai terlihat tanda-tanda flatening seperti di Amerika Serikat dan Perancis.
"Tapi, beberapa negara di Asia seperti di India, Thailand dan Filipina masiih terjadi peningkatan kasus yang cukup tinggi,” katanya.
Baca Juga: Waspada Omicron, Luhut Minta Perkantoran Kembali WFH
Waspada Omicron
Meski memiliki gejala yang lebih ringan dan risiko perawatan rumah sakit atau hospitalisasi yang lebih rendah, tapi jumlah kasus yang terjadi lebih tinggi dibandingkan varian delta.
Hal itu pula lah, lanjut Luhut, yang terjadi di Inggris, di mana tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian lebih banyak dibandingkan varian delta.
“Nah ini yang harus kita hindari,” kata Luhut.
Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penularan Covid-19 varian Omicron.
Sebab merujuk data Satuan Tugas Penangangan Covid-19 (Satgas Covid-19) kasus positif akibat varian Omicron sudah memasuki tahap transmisi lokal.
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV