> >

Pemprov DKI Jakarta Belum Hentikan PTM meski 10 Sekolah Tutup Sementara karena Kasus Covid-19

Sosial | 13 Januari 2022, 23:03 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sumber: Dok. PPID DKI Jakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum ada rencana menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen meski sudah ada 10 sekolah ditutup sementara akibat siswanya terpapar Covid-19.

"Sampai hari ini belum ada urgensi menutup PTM. Kami masih terus memantau memastikan semua berjalan lebih baik lagi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Kamis (13/1/2022).

Oleh karena itu, Riza memohon doa dan dukungan dari semua kalangan, terutama bagi para orang tua untuk memastikan anak-anaknya pergi ke sekolah dengan tetep melaksanakan protokol kesehatan. 

"Jangan main-main, jangan mampir, langsung pulang ke rumah," imbau Riza.

Hingga saat ini, Riza menyebut ada 10 sekolah tutup sementara karena kasus Covid-19.

"Ini data yang kami terima, kemarin itu 7 sekolah, sekarang 10," ungkap politisi Partai Gerindra itu.

Baca Juga: Omicron Mengganas, Luhut Sebut Pemerintah Siaga Utama saat Keterisian RS Capai 20-30 Persen

Tapi Riza menyebut bahwa 10 sekolah yang tutup sementara itu bukan karena virus Covid-19 varian baru, Omicron.

"Jadi, sejauh ini yang kami terima terkait Covid-19 ini masih umum, belum terima laporan dari sekolah ini kena Omicron. Mudah-mudahan tidak," terang Riza.

Sebenarnya, lanjut Riza, rekomendasi banyak datang dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang meminta PTM 100 persennya ditutup.

Namun, kata Riza, pihaknya harus patuh dan taat pada aturan dan ketentuan yang ada, yakni Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang mengamanatkan PTM 100 persen bisa dilaksanakan dengan level PPKM 2 seperti Jakarta.

"Kami di DKI Jakarta memenuhi syarat itu. Kalau kami tutup nanti orang protes. Masa, memenuhi syarat untuk PTM 100 persen tapi ditutup," kata dia.

Inisiatif untuk menghentikan PTM 100 persen dari DKI Jakarta juga, kata Riza, menjadi salah satu pilihan yang dikoordinasikan.

"Tapi mohon maaf tidak bermaksud mengecilkan, ini 10 sekolah Covid-19 dari 10 ribu lebih sekolah, itu berapa persen, kan hanya 0,1 persen. Sehingga sampai saat ini PTM masih 100 persen," tuturnya.

Baca Juga: Peningkatan Kasus Omicron dan Biaya Mahal jadi Bahan Evaluasi Kemenag Soal Perjalanan Umrah

Berdasarkan data yang dimilikinya, Riza memaparkan bahwa 10 sekolah tersebut terdiri dari:

  1. SDN Ceger 02 Pagi (3 peserta didik)
  2. SDN Susukan 08 Pagi (1 peserta didik)
  3. SDN Jati 01 Pagi (1 peserta didik)
  4. SMP Islam Andalus (1 peserta didik)
  5. SMP Labschool Jakarta (1 pendidik)
  6. SMPN 252 Jakarta (1 peserta didik)
  7. SMAN 71 Jakarta (1 peserta didik)
  8. SMA Labschool Jakarta (2 peserta didik, 1 pendidik)
  9. SMAN 20 Jakarta (1 peserta didik)
  10. SMKS Malaka Jakarta (1 peserta)

Ke-10 sekolah tersebut dilakukan penghentian sementara PTM selama lima hari karena temuan kasusnya di bawah lima persen.

Omicron di Jakarta

Riza Patria mengungkap Covid-19 varian Omicron di Jakarta sudah mencapai 565 kasus berdasarkan data hingga Kamis ini.

Dari jumlah tersebut, Riza menyebutkan bahwa sebanyak 458 kasus atau 81 persen merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

"Transmisi lokal ada sebanyak 107 orang atau 18,9 persen," kata Riza.

Melihat perkembangannya yang semakin tinggi, Riza meminta warga untuk lebih waspada, karena penularan Covid-19 varian Omicron lebih cepat.

"Tetap di rumah, karena tempat terbaik adalah di rumah," tutur Riza.

Baca Juga: Antisipasi Omicron Masuk Jateng, Ganjar: Sosialisasi Tak Boleh Kendor, Prokes Dijaga Ketat

 

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU