> >

Puncak Omicron Diprediksi Februari, Luhut: Ini Sesuatu yang Tidak Bisa Dihindari

Peristiwa | 12 Januari 2022, 09:46 WIB
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan puncak kasus akan terjadi sekitar 40 hari pascapenemuan kasus Omicron. (Sumber: Kemenkomarves)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Puncak gelombang Covid-19 akibat Omicron diperkirakan akan terjadi pada awal Februari.

Pernyataan ini disampaikan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dengan berkaca pada pengalaman lonjakan kasus Covid-19 di negara lain.

"Puncak kasus (di Negara lain) akan terjadi sekitar 40 hari pascapenemuan kasus Omicron. Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Selasa (11/1).

Lebih lanjut, Luhut menyatakan bahwa prakiraan ini merupakan pengingat bagi Indonesia terlebih gelombang Covid-19 akibat Omicron sudah terjadi di sejumlah negara.

Oleh sebab itu, dia menyebut bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi di Indonesia mengingat ada peningkatan kasus beberapa waktu terakhir.

Kendati demikian, Luhut meminta masyarakat tidak panik. Dia yakin Indonesia bisa melewati gelombang peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.

Mantan Kepala Staf Presiden itu menyebut Indonesia saat ini lebih siap. Fasilitas kesehatan jauh lebih baik ketimbang saat kasus Covid-19 varian Delta melonjak pada Juli 2021 lalu.

"Saya harapkan kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan karena ini sesuatu yang tidak bisa dihindari, tapi kita bisa memitigasi sehingga dalam keadaan terkendali atau dampak yang minimal," ujarnya.

Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Februari, Virolog: Tidak Ada yang Bisa Dikerjakan Lagi untuk Menekan Laju

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pasien konfirmasi Omicron tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU