> >

Banyak Siswa Terpapar Hoaks Vaksin, Praktisi Sebut Kurangnya Pendidikan Kritis di Sekolah

Agama | 6 Januari 2022, 12:48 WIB
Ilustrasi peserta didik yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah menengah atas (SMA). Dalam survey PPIM 2021 yang diluncurkan Rabu (5/1) disebutkan, banya siswa tepapar hoaks vaksin dan covid-19 terkait agama. Praktisi bilang ada yang salah dengan sistem pendidikan kita (Sumber: Kompastv/Ant)

Menurut pria yang membuat program Sekolah Guru Kebinekaan di pelbagai lembaga pendidikan di Indonesia ini, kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi yang dibutuhkan pada abad 21.

Kompetensi itu, kata Mukhlisin, adalah berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. 

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya pemerintah meberikan peningkatan kapasitas guru dalam membangun kapasitas berpikir kritis murid.

Hal tersebut, kata dia, bisa diselaraskan dengan program-program yang sudah ada, seperti program moderasi beragama di Kementerian Agama atau program-program lain di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

“Menurut pengalaman kami, guru mempunyai peran dominan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis murid. Oleh sebab itu, dukungan pemerintah untuk peningkatan kapasitas guru agama sangat penting,” tutup Manajer Program Yayasan Cahaya Guru tersebut.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU