> >

105 Pengungsi Rohingnya Diserahkan ke UNHCR

Peristiwa | 1 Januari 2022, 03:05 WIB
Pemerintah Indonesia hari Rabu, (29/12/2021) mengatakan akan memberi izin kapal kayu berisi puluhan warga Rohingya berlabuh setelah desakan dari penduduk setempat dan beberapa pihak internasional, seperti dilansir France24, Rabu, (29/12/2021) (Sumber: France24)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) membantu menyerahkan 105 pengungsi Rohingnya kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Penyerahan dilakukan di Demaga Asean Kruengkeukeuh Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darusalam pada pukul 00.30 WIB dini hari, Jumat (31/12/2021).

Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah beserta prajurit menerima kedatangan KRI Parang 647 yang di guide KAL Bireun.

Kapal Rohingya masuk alur dan sandar hingga dermaga dengan tetap terikat tali penarik dan ditunda oleh Kapal Tunda Pelindo Lhokseumawe serta diamankan oleh Patkamla Hantu Laut. Pengikatan Kapal Rohingya yang sandar tepat berada di belakang KRI Parang 647.

Baca Juga: Ditarik TNI AL, Kapal Berisi Warga Rohingya Berlabuh di Lhokseumawe dan Langsung Dilayani Bersama

Danlanal Dian Suryansyah menyampaikan bahwa kapal Rohingnya sudah tiba dengan selamat di Indonesia, Provinsi Aceh, dan telah ditarik oleh Kapal Perang RI TNI AL.

Usai sambutan, dilaksanakan Serah Terima Pengungsi Rohingya dari Komandan KRI kepada UNHCR di depan Kapal Rohingya.

“Selanjutnya pemindahan dan karantina serta pemeriksaan kesehatan pengungsi menjadi tanggung jawab UNHCR,” ujarnya.

Lokasi Pelabuhan Lhokseumawe ini dipilih mengingat perlunya sarana labuh. Sterilisasi lokasi untuk pemeriksaan kesehatan dan penegakan prokes pun dilakukan agar tidak terjadi keramaian.

Baca Juga: Detik-detik TNI AL Menarik Kapal Pengungsi Rohingya yang Terapung di Lautan

Selain itu pelabuhan tersebut juga dianggap lebih dekat dengan Kota Medan yang merupakan tempat karantina dan relokasi jika memang nantinya diputuskan untuk karantina dan relokasi.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan penarikan setelah ada keputusan dari pemerintah atas dasar kemanusiaan.

Setelah terapung di Perairan Bireun, Aceh, sejak Minggu (26/12/2021), akhirnya kapal kayu yang mengangkut para pengungsi etnis Rohingnya ditarik ke daratan menuju Pelabuhan Kruengkeukuh Kota Lhokseumawe.

TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui unsurnya KRI Parang-647, Kamis (30/12/2021) pagi menarik kapal berisi 100 imigran yang sebagian besar perempuan dan anak-anak itu, dilansir dari situs tnial.mil.id

Baca Juga: TNI AL Lantamal IX Ambon Berbagi Kasih Di Panti Asuhan

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, penarikan telah dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB Kamis pagi setelah kondisi cukup terang dan aman untuk proses pengikatan dan penarikan kapal di tengah ombak laut lepas. Akhirnya, petang hari kapal tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe.

Sementara, Pemerintah Indonesia melalui Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Inspektur Jenderal Armed Wijaya selaku Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (29/12/2021), akhirnya mengambil keputusan untuk mendaratkan para pengungsi Rohingnya yang masih berada tengah laut sekitar 53 mil dari perairan Bireuen, Aceh. Langkah ini diambil atas nama kemanusiaan.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU