105 Pengungsi Rohingnya Diserahkan ke UNHCR
Peristiwa | 1 Januari 2022, 03:05 WIBSelain itu pelabuhan tersebut juga dianggap lebih dekat dengan Kota Medan yang merupakan tempat karantina dan relokasi jika memang nantinya diputuskan untuk karantina dan relokasi.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan penarikan setelah ada keputusan dari pemerintah atas dasar kemanusiaan.
Setelah terapung di Perairan Bireun, Aceh, sejak Minggu (26/12/2021), akhirnya kapal kayu yang mengangkut para pengungsi etnis Rohingnya ditarik ke daratan menuju Pelabuhan Kruengkeukuh Kota Lhokseumawe.
TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui unsurnya KRI Parang-647, Kamis (30/12/2021) pagi menarik kapal berisi 100 imigran yang sebagian besar perempuan dan anak-anak itu, dilansir dari situs tnial.mil.id
Baca Juga: TNI AL Lantamal IX Ambon Berbagi Kasih Di Panti Asuhan
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, penarikan telah dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB Kamis pagi setelah kondisi cukup terang dan aman untuk proses pengikatan dan penarikan kapal di tengah ombak laut lepas. Akhirnya, petang hari kapal tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe.
Sementara, Pemerintah Indonesia melalui Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Inspektur Jenderal Armed Wijaya selaku Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (29/12/2021), akhirnya mengambil keputusan untuk mendaratkan para pengungsi Rohingnya yang masih berada tengah laut sekitar 53 mil dari perairan Bireuen, Aceh. Langkah ini diambil atas nama kemanusiaan.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV