Vaksin Nusantara Bisa Jadi Booster, tapi Tidak Bisa untuk Vaksinasi Massal
Update corona | 23 Desember 2021, 10:24 WIB"Kajian heterologous sedang berproses dan diharapkan selesai pada pertengahan Januari 2022," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya, Senin (20/12/2021).
"Pemberian booster secara heterologous akan dilakukan setelah data kajian selesai sebagai dasar pemberian EUA (izin penggunaan darurat) BPOM," ucap dia.
Vaksinasi heterolog adalah pemberian vaksin yang berbeda kepada penerima. Misal untuk dosis 1 dan 2 orang itu menerima vaksin Pfizer, sedangkan untuk booster ia menerima vaksin Merah Putih.
Untuk vaksin booster, rencananya juga akan digunakan Vaksin Merah Putih, Vaksin Nusantara, Vaksin BUMN, dan Vaksin Kerja Sama Produksi Dalam Negeri.
Baca Juga: Harga Telur Capai Rp30.000/Kg, Warga: Makan Tempe Aja, Dapat Sepanci
Seperti yang dikembangkan oleh Unair & PT Biotis; Biofarma & Baylor College of Medicine; Kalbe Farma & Genexine; serta J Bio & Anhui Zhifei.
“Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara akan terus didorong percepatannya, sehingga akan dapat digunakan juga sebagai vaksin booster mulai pertengahan tahun depan," ujar Airlangga.
Saat ini, pemerintah masih menyelesaikan revisi Perpres dan Permenkes untuk dasar pengaturan vaksin booster, termasuk mengenai harga, distribusi dan pelaksanaan vaksinasi booster tersebut.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com