> >

Wawancara Gus Yahya (Bagian 3-Habis): Politik Identitas NU Tidak Mau, Ngajak Istighotsah Mau Kita

Wawancara | 20 Desember 2021, 16:11 WIB
Gus Yahya dalam sebuah acara. Gus Yahya menilai, keliru anggapan NU menjauh dari Habaib (Sumber: Dokumentasi PBNU)

Kayak saya seperti ini, bagaimana saya menjauh dari para habaib. Teman-teman saya kebanyakan para habaib ini. Teman saya para habib ini berjibun di kampung, nggak bisa menjauh dari habib.

Saya dari kecil dikelilingi habaib. Biasa kita berantem dan bercanda dengan para habaib ini.  

Apa Ini terkait  beberapa habaib yang keras dalam bersuara dan sering mengeritik pemerintah?

Pokoknya, kami di NU nggak mau jika memakai politik identitas atau diajak menggunakan politik identitas. Kalau ngajak yang lain, selawatan misalnya, mana pernah kami menolak selawatan (Gus Yahya tertawa).

Ngajak istighotsah mau kita, ngajak politik identitas, sorry tidak bisa. Sesederhana itu. Kalau ada orang lain memaki-memaki NU, kita kan sudah biasa menghadapi itu. Kalau ada habaib yang memaki NU, ya kita biasa juga.

Sebelumnya juga pernah, pelbagai pihak mencela NU kita juga biarkan saja. Tidak masalah. Ndak kaget hal itu terjadi.

Apa bahayanya politik Identitas dalam kehidupan beragama dan berbangsa?

Kenapa sih NU nggak mau politik identitas? Karena bahaya,  akan meruntuhkan bangunan sosial negara dan bangsa.

Makanya, sejak awal para pemimpin dan bapak bangsa memancangkan semboyan bhineka tunggal ika. Artinya, jangan main politik identitas. Karena kita berbeda-beda, tapi tetap satu.

Tidak ‘Ika’ lagi jika memakai politik identitas. Itu sangat berbahaya. Sekali lagi, politik identitas sangat berbahaya. (habis).

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU