> >

Hari Bela Negara, Firli Bahuri: Cukup Jadi Pribadi Sederhana yang Terapkan Budaya Antikorupsi

Peristiwa | 19 Desember 2021, 20:51 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri soal peringatan Hari Bela Negara. (Sumber: Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkapkan ada berbagai cara dalam memperingati Hari Bela Negara yang jatuh hari ini, salah satunya dengan cukup menjadi pribadi yang sederhana.

Seperti diketahui, Hari Bela Negara diperingati tanggal 19 Desember setiap tahunnya.

Firli berujar, bela negara adalah sikap, tekad, perilaku warga negara yang menunjukkan kecintaannya kepada tanah air dengan turut aktif mengambil peran dalam segenap upaya melindungi dan mempertahankan keutuhan negara.

Sebab itu, bela negara saat ini tidak perlu dilakukan dengan mengangkat senjata atau menghunuskan bambu runcing seperti pejuang di masa perang kemerdekaan.

"Cukup menjadi pribadi sederhana yang senantiasa menerapkan nilai-nilai kejujuran, moral, etika, agama dan budaya antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari," kata Firli dalam keterangan resminya, Minggu (19/12/2021). 

Mantan Kapolda Sulsel ini menekankan korupsi dan perilaku koruptif jelas menjadi ancaman utama bangsa dan negara mengingat dampak destruktifnya, bukan sekedar merugikan keuangan atau perekonomian.

Dia juga menekankan korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang dapat mengakibatkan gagal terwujudnya tujuan bernegara suatu bangsa.

"Korupsi dan perilaku koruptif dapat merusak hingga meluluhlantakkan setiap sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara," tegasnya.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pensiunkan Firli Bahuri dari Polri

Dia kemudian mengaku sepakat dengan pandangan Presiden Joko Widodo bahwa pemberantasan korupsi tidak sama dengan penangkapan orang. Namun, harus menyelesaikan akar masalah korupsi.

"Sungguh benar ucapan presiden bahwasanya pencegahan merupakan langkah yang lebih fundamental untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan korupsi agar kepentingan rakyat dapat terselamatkan," jelasnya. 

Lebih lanjut, Firli menyebut sesuai arahan Jokowi, KPK senantiasa terus berbenah, membuat banyak terobosan baru untuk menyempurnakan setiap metode penanganan korupsi. 

Pendekatan asset recovery, penerimaan negara bukan pajak serta memitigasi perilaku korupsi, kata dia, adalah hal utama lainnya yang juga kami lakukan untuk menangani korupsi di negeri ini. 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU