Pangeran Kornel, Sosok di Balik Cadas Pangeran Penentang Daendels
Sosok | 19 November 2021, 09:58 WIBPangeran Kornel yang kala itu masih muda, tak tega dengan kondisi tak manusiawi ini. Dia meminta agar proyek ini dijalankan dengan manusiawi.
Mengutip Kompas.id, 29 Maret 2019, sejarawan dari Universitas Padjadjaran, Nina Herlina Lubis, mengatakan, cara bersalaman yang tidak lazim itu tidak sekadar menunjukkan protes Pangeran Kornel terhadap Daendels, tetapi juga merupakan ancaman.
Baca Juga: Pria Hilang Misterius di Cadas Pangeran Ditemukan di Cirebon, Basarnas Duga Ada Modus
Nnamun, sejarawan dari Universitas Indonesia, Djoko Marihandono, mengatakan, kepahlawanan Pangeran Kornel dibangun dengan pijakan cerita rakyat sehingga memiliki banyak peluang untuk disikapi secara kritis.
Dalam arsip berbahasa Belanda dan Melayu Sunda disebutkan, Jalan Raya Pos itu memberikan manfaat untuk kelancaran pengangkutan komoditas kopi.
Dalam tradisi administrasi kolonial, setiap peristiwa penting di daerah-daerah yang berkaitan dengan pemerintah pasti akan langsung dilaporkan. Pertemuan antara Pangeran Kornel dan Daendels bisa dianggap penting mengingat Pangeran Kornel berani bersalaman menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tidak ada satu pun arsip yang menyebut pertemuan Pangeran Kornel dengan Daendels.
Melihat prasasti yang menyebut bahwa Cadas Pangeran dibobok pada 26 November-12 Maret 1812, Djoko menyimpulkan, patut diduga bahwa yang datang meninjau pembangunan jalan dan bersalaman dengan Pangeran Kornel tersebut bukan Daendels karena Daendels meninggalkan Nusantara pada 29 Juni 1811.
Bagaimanapun, patung sang pangeran di jalan Cadas Pangeran itu, tetaplah sebuah peringatan tentang keberanian untuk melawan penindasan. Dan jalan Cadas Pangeran kini tetap hidup jadi penghubung berbagai kota di Jawa Barat.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV