Jokowi Dinilai Tidak Perlu Jubir untuk 3 Tahun Terakhir Kepemimpinannya, Ini Alasannya
Berita utama | 27 Oktober 2021, 13:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo dinilai tidak perlu menggunakan Juru Bicara Kepresidenan dalam 3 tahun terakhir kepemimpinannya.
Seperti diketahui, Muhammad Fajroel Rachman yang sebelumnya mengisi jabatan Jubir Kepresidenan telah resmi dilantik menjadi duta besar Kazakhstan pada Senin (25/10/2021)
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Charta Politica Yunarto Wijaya dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).
“Apakah sebenarnya Jokowi membutuhkan jubir pengganti Fajdroel Rachman, saya pribadi malah mengatakan tidak perlu dengan sisa waktu dua tahun setengah,” kata Yunarto Wijaya.
Bagi Yunarto, Jokowi pada periode kedua sudah memperlihatkan bahwa fokus komunikasi istana ada di dirinya sendiri.
“Dan ini tidak salah dilakukan ketika kita tahu situasinya extraordinary, kehadiran presiden terutama dalam isu-isu sensitif,” ujarnya.
“Terutama dalam konteks penanganan pandemi itu sangat penting, tidak bisa diwakilkan oleh siapapun.”
Baca Juga: PNS Widyaprada Dapat Tunjangan dari Jokowi, Berapa Besarannya?
Selain itu, lanjut Yunarto, ketika periode kedua sebaiknya memang Presiden Jokowi lebih sering muncul ke publik.
“Karena orang biasanya sudah berbicara mengenai pilpres, siapa yang akan bertarung untuk menggantikan Jokowi,” ucapnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV