> >

Denny Indrayana Kritik Jokowi Resmikan Pabrik Haji Isam: Presiden Harus Paham Soal Etika Hukum

Hukum | 26 Oktober 2021, 10:56 WIB
Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Argo Raya di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021). (Sumber: Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya.

Seperti diketahui, PT Jhonlin Agro Raya adalah anak usaha Jhonlin Grup yang merupakan milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad atau akrab disapa Haji Isam.

Baca Juga: Cari Penerus Jokowi di Pilpres 2024, PDIP: Tunggu Saja Tanggal Mainnya

Denny menyoroti kehadiran Jokowi karena Haji Isam disebut dalam kasus suap pajak yang kini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Denny mengakui memang kehadiran Presiden Jokowi meresmikan suatu proyek atau pabrik bukanlah merupakan sebuah kesalahan.

"Salahkah Presiden meresmikan suatu proyek? Tentu tidak. Termasuk jika pun yang memiliki proyek tersebut pernah membantu pendanaan kampanye dalam pemilihan presidennya,” kata Denny melalui keterangannya dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (26/10/2021).

Namun, kata Denny, secara etika jika pemilik proyek tersebut diduga terjerat kasus hukum dan penangannya masih berjalan di KPK, maka seharusnya Jokowi tidak perlu meresmikannya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik 17 Duta Besar Indonesia yang Baru di Istana Negara

"Sekali lagi, masalah utamanya adalah secara etika," ujarnya.

"Kalau pemilik proyek diduga sedang terjerat kasus hukum yang sedang berjalan, dan ada keterangan saksi dan bukti-bukti yang mengarah kepada dugaan tindak pidana korporasi maupun pribadi sang pemilik proyek, seorang presiden tentunya harus sangat sadar dan paham soal etika hukum bernegara yang demikian."

Denny menilai, dengan kondisi Haji Isam yang tengah disorot atas dugaan kasus hukum, maka lebih etis jika Jokowi tidak meresmikan proyek yang dimiliki Johnlin Grup. 

Kehadiran Jokowi tersebut, kata dia, akan menimbulkan persepsi politik hukum, bahwa presiden melindungi Johnlin Grup dan Haji Isam.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Haji Isam, Pemilik Pabrik Rp2 T yang Baru Diresmikan Jokowi

"Dalam kondisi sedang dijerat dugaan kasus hukum, meskipun kita semua paham dengan asas praduga tidak bersalah, akan lebih etis dan bijak jika Presiden Jokowi tidak meresmikan proyek yang dimiliki oleh Johnlin Grup,” ucap Denny.

"Kehadiran Presiden Jokowi bagaimanapun akan menimbulkan persepsi politik hukum, bahwa Presiden melindungi Johnlin Grup dan Haji Isam."

Selain itu, Denny menambahkan, kehadiran Jokowi meresmikan pabrik tersebut merupakan tindakan yang amat rentan dikritik karena dianggap tidak etis.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU