> >

Pemerintah Erdogan Balas Surat Keturunan Sultan Aceh yang Minta Bantuan, Apa Isinya?

Peristiwa | 20 Oktober 2021, 09:35 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menyampaikan pidato di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). (Ilustrasi) (Sumber: Eduardo Munoz/Pool Photo via AP)

Cucu Sultan Aceh keturunan Sultan Jauharul Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu merasa bersyukur atas sambutan baik dari Turki terkait usaha penyelamatan situs sejarah peradaban Islam Asia Tenggara di Aceh yang sedang diperjuangkan tersebut.

"Pihak Turki juga ingin tahu lebih jauh dan mempelajari lebih dalam tentang situasi darurat (sejarah) yang sedang terjadi di Aceh," kata Cut Putri.

Cut Putri juga menambahkan, hubungan diplomatik antara Kesultanan Aceh dan Turki telah terjalin sejak ratusan tahun lalu. 

Kesultanan Aceh dan Turki, katanya, kerap saling membantu dalam dakwah Islam dan untuk melawan penjajahan.

Baca Juga: Senator Amerika Serikat Ancam Erdogan: Turki Akan Dapat Sanksi Baru Bila Teruskan Beli Rudal S-400

"Sejarah juga mencatat eratnya korespondensi antar kedua negara, termasuk permohonan bantuan dari para Sultan Aceh kepada Turki, saat Aceh berada dalam kondisi darurat," kata dia.

Pemerintah Banda Aceh kembali melanjutkan pembangunan proyek IPAL di Gampong Pande kota setempat pada akhir Februari 2021. Bangunan itu sempat dihentikan karena banyak ditemukan situs bersejarah seperti nisan makam raja dan ulama Aceh pada 2017 lalu.

Namun kelanjutan pembangunan tersebut menuai kritikan serta penolakan dari berbagai kalangan masyarakat Aceh, terutama warga setempat, budayawan hingga keturunan Raja Aceh.

Penulis : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU