Nostalgia, KAI Kembali Hadirkan Livery Lokomotif Jadul Era 1953-1991 di KA Babaranjang
Peristiwa | 14 Oktober 2021, 15:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan kembali livery lokomotif era 1953 - 1991 pada tiga unit Lokomotif seri CC 202, pada Kamis (14/10/2021).
Berdasarkan keterangan pers dari KAI peluncuran Livery Vintage pada 3 unit Lokomitif seri tersebut diresmikan Direktur Operasi KAI Heru Kuswanto di Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung.
"Hari ini kita meluncurkan Livery Vintage pada 3 unit Lokomotif seri CC 202 yang KAI miliki. Penerapan Livery Vintage pada 3 unit tersebut dikarenakan untuk menarik rangkaian KA Babaranjang sebanyak 60 Gerbong diperlukan 3 unit Lokomotif seri CC 202," kata Heru.
Menurut penjelasannya, Livery Vintage tersebut diaplikasikan pada Lokomotif seri CC 202 08 07, CC 202 86 09, CC 202 90 02.
Sebagai informasi, lokomotif CC 202 memiliki berat 108 ton dan daya mesin 2.250 hp. Lokomotif tersebut mampu melaju dengan kecepatan 80 kilometer/jam.
Lebih lanjut, Heru mengatakan peluncuran lokomotif dengan livery KA jadul ini dilakukan untuk memperingati 35 tahun operasional KA Batu Bara Rangkaian Panjang (Babaranjang) yang jatuh pada 1 Oktober 2021 lalu.
Serta masih menjadi satu rangkaian dalam rangka perayaan hari ulang tahun ke-76 KAI yang baru saja dirayakan pada 28 September lalu.
Dia menuturkan, kembali hadirnya livery vintage ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI dengan komunitas pecinta kereta api yaitu Indonesian Railway Preservation Society dan Organisasi Pecinta Kereta Api Sumatera Selatan.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Ingin Stop Penjualan Motor dan Mobil yang Pakai BBM
"Penggunaan Livery vintage pada KA Babaranjang ini diharapkan dapat mengingatkan kita akan kenangan masa lalu dan menginspirasi kita untuk terus melanjutkan kejayaan KAI di masa-masa yang akan datang," ujarnya.
Untuk diketahui, KA Babaranjang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah KAI.
Pada 1 Oktober 1986 KA Babaranjang mulai mengangkut batu bara dengan jarak 409 km dari Stasiun Tanjung Enim Baru, Sumatera Selatan menuju Stasiun Tarahan, Lampung.
Melalui KA Babaranjang, KAI ikut serta berperan memperlancar distribusi logistik nasional melalui angkutan massal yang ramah lingkungan serta mendukung ketahanan energi nasional.
Di mana batu bara tersebut juga digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk Pulau Jawa, Madura, dan Bali.
Pada saat ini, angkutan batu bara masih menjadi angkutan barang utama KAI dengan volume mencapai 77,5 persen dari total angkutan barang KAI.
Volume Angkutan Batu Bara tersebut juga terus mengalami peningkatan, pada periode Januari sampai September 2021, KAI mengangkut 28,84 juta ton Batu Bara atau meningkat 17,7% dibanding periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebanyak 24,49 juta ton Batu Bara.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai Dana APBN, Arya Sinulingga: Perlu Diaudit!
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV