> >

Merawat Ingatan Kelam G30S/PKI dari Sosok Saimi, Pekerja yang Ikut Bangun Monumen Pancasila Sakti

Wawancara | 30 September 2021, 13:55 WIB
Salah satu pekerja yang ikut membangun Monumen Pancasila Sakti, Saimi,  saat ditemui kediamannya di Jalan Kerja Bakti, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020). (Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

"Kamu Pemuda Rakyat (PKI)? Itu apa di tas kamu?," kata Saimi menirukan beberapa pertanyaan yang diterimanya kala itu.

Baca Juga: Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Tewas Akibat G30S di Lubang Buaya Jakarta dan Yogyakarta

Akhirnya, Saimi pun bebas dari proses pemeriksaan karena memang tak ada barang bukti atau tanda-tanda yang menunjukan bahwa dirinya adalah salah satu anggota PKI.

Melihat kondisi masa itu, Saimi hanya bisa memaklumi apa yang dilakukan para tentara yang semata-mata demi menjaga keutuhan bangsa.

"Karena sudah terlalu banyak orang yang bergabung (dengan PKI), akhirnya saya ikut dicurigai. Namun, karena tak terbukti, saya dibebaskan," ujar Saimi.

Kini, 56 tahun selepas peristiwa itu, Saimi hanya bisa berharap supaya kondisi Indonesia tetap damai dan terhindar dari hal-hal yang dapat memecah belah bangsa.

Saimi tidak ingin, terjadi perseteruan yang berdarah lagi dI Indonesia, karena itu dapat meninggalkan luka yang begitu dalam dan merusak mental penduduknya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU