> >

Merawat Ingatan Kelam G30S/PKI dari Sosok Saimi, Pekerja yang Ikut Bangun Monumen Pancasila Sakti

Wawancara | 30 September 2021, 13:55 WIB
Salah satu pekerja yang ikut membangun Monumen Pancasila Sakti, Saimi,  saat ditemui kediamannya di Jalan Kerja Bakti, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020). (Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Monumen Pancasila Sakti yang terletak di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, merupakan tempat bersejarah yang banyak menyimpan kenangan kelam akan peristiwa G30S/PKI.

Kenangan tersebut, hingga kini masih memberkas pada diri Saimi, pria pria paruh baya yang dulu ikut membangun monumen, yang menampilkan sosok tujuh pahlawan revolusi dalam posisi berdiri.

Dalam memori Saimin, masih tergambar jelas bagaimana suasana setiap harinya saat proses pembangunan Monumen Pancasila Sakti.

Saimi mengaku, dirinya dan para pekerja yang lain sering menangis dan melamun ketika mengingat kekejaman PKI di tempat mereka akan mendirikan monumen itu.

"Rata-rata yang bekerja kan seumuran saya, otomatis mereka tahu kejamnya (peristiwa G30S/PKI) itu seperti apa. Makanya saat lagi ngecor atau apa, pasti ada yang nangis," ungkap Saimi, dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: Profil Wawan Wanisar, Aktor Senior Pemeran Pierre Tendean di Film G30S/PKI yang Meninggal Dunia

Sempat dicurigai sebagai anggota PKI

Selain ingatan haru tersebut, Saimi juga tak lupa dengan momen ketika dirinya sempat dicurigai sebagai salah satu anggota PKI.

Waktu itu, saat masih berusia 19 tahun, lingkungan rumah Saimi yang tak sebarapa jauh dari lokasi penyiksaan tujuh pahlawan revolusi disantroni banyak kendaraan militer seperti tank.

Ketika baru pulang dari tempat kerja, Saimi dengan tas gemblok besarnya pun tak luput dari penggeledahan dan cecaran segala macam pertanyaan dari para tentara.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU