> >

Sebut TNI Disusupi PKI, Gatot Dinilai Bermanuver Politik, Agum Gumelar Ingatkan Soal Ambisi Politik

Peristiwa | 28 September 2021, 22:10 WIB
Jenderal Gatot Nurmantyo (Sumber: Tangkapan layar webinar TNI VS PKI)

“Agar dia jangan terjerumus. Sayang seorang purnawairawan bintang 4 kok teriak-teriak  di jalan memaki-maki pemerintah. Bukan begitu caranya.” katanya.

Agum mencontohkan Mantan Danjen Kopasus Letjen (Purn) Prabowo Subianto memiliki ambisi politik. Karena itu, Prabowo masuk ke dalam sistem, dengan mendirikan partai politik.

“Itu contoh yang bagus. Apa yang dia (Prabowo) lakukan itu benar. Jangan di luar sistem,” tuturnya.

Baca Juga: Soal Diorama Hilang di Kostrad, Gatot Nurmantyo: Bukannya Tidak Takut, Justru Saya Penakut

Seperti diketahui Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu menyebut TNI sudah disusupi paham komunis.

Indikasinya ialah hilangnya diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad. Diantaranya adalah patung Pangkostrad ketika peristiwa G30S PKI Mayjen Soeharto, Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo dan Jenderal AH Nasution.

Namun tudingan ini dibantah Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman.

“Itu tuduhan yang keji,” tegas Dudung.

DIa mengatakan patung-patung tersebut memang diminta kembali oleh mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) AY Nasution (2011-2012), selaku penggagas pembuatan patung.

Menurut Dudung, AY Nasution meminta karena merasa berdosa membuat patung-patung tersebut, karena tidak sesuai dengan keyakinan agamanya.

Agum Gumelar menyatakan seharusnya Gatot Nurmantyo melakukan konfirmasi langsung kepada Panglima Kostrad Dudung Abdurrachman  soal pencopotan patung tersebut dan tidak langsung membuat pernyataan bombastis.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU