> >

Musim Penghujan Datang Lebih Awal, Kementan Siapkan Langkah Antisipasi untuk Sektor Pangan

Update | 20 September 2021, 20:27 WIB
Ilustrasi sektor pertanian Indonesia. (Sumber: Kementerian Pertanian)

Harvick menuturkan, selain langkah-langkah antisipasi yang bersifat teknis tersebut, Kementan bakal menyiapkan pula bantuan permodalan berupa asuransi usaha tani padi (AUTP).

"Kami akan sosialisasikan (bantuan) ini sambil terus memantau ketersediaan pangan pokok strategis di setiap daerah," terang Harvick.

Adapun, menurut Harvick, pasokan komoditas pangan saat ini terbilang cukup aman. Meskipun terdapat beberapa provinsi yang mengalami defisit pasokan pangan.

Untuk mengantisipasinya, Kementan pun memberikan stimulus bantuan biaya pengiriman pasokan pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit.

Baca Juga: Hadapi Pertanian Era 4.0, Jokowi Ajak Petani Jadi Smart Farming

"Juga mengaktifkan Toko Tani Indonesia untuk membantu pemasaran seluruh produk pertanian oleh petani," sambung Harvick.

Sebagai informasi, hingga akhir pekan kedua September 2021, Kementan mencatat stok beras masih ada sebanyak 7,62 juta ton, jagung 2,3 juta ton, cabai besar 16.000 ton, cabai rawit 17.000 ton, dan bawang merah 35.000 ton.

Menurut laporan BMKG, musim penghujan tercatat sudah masuk ke wilayah Sumatera pada pertengahan September ini.

BMKG juga melaporkan, Oktober 2021 akan menjadi awal masuk masuk musim penghujan di wilayah Jawa dan Kalimantan.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU