> >

Musim Penghujan Datang Lebih Awal, Kementan Siapkan Langkah Antisipasi untuk Sektor Pangan

Update | 20 September 2021, 20:27 WIB
Ilustrasi sektor pertanian Indonesia. (Sumber: Kementerian Pertanian)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim penghujan akan tiba lebih awal pada akhir tahun ini.

Menanggapi laporan BMKG tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) pun mengeluarkan sejumlah langkah antisipasi untuk menekan dampak musim penghujan terhadap hasil produksi bahan pangan.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, salah satu langkah yang bakal diambil yakni pemetaan wilayah produksi pangan pokok yang rawan banjir.

"Kemudian, akan disiapkan pula early warning system (EWS) untuk pemantauan rutinan, bersamaan dengan terus dipantaunya laporan BMKG," kata Harvick dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Dialihkan Jadi Perumahan dan Dijual, Lahan Pertanian di Palu Menyusut

Di samping itu, Kementan juga akan melakukan penyediaan bantuan benih gratis bagi petani, maksimal 20 hari setelah banjir terjadi.

Tak lupa, Harvick menambahkan, Brigade La Nina pun akan dibentuk untuk membantu petani dalam menghadapi tantangan cuaca.

Seperti membantu persiapan pompanisasi in-out dari sawah, termasuk rehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter.

"Kami juga akan melakukan sosialisasi penggunaan benih padi tahan genangan, seperti Inpara 1 sampai 20, Inpari 29 dan 30, Ciherang Sub 1, Inpari 42 Agritan, serta varietas unggul lokal lainnya," jelas Harvick.

Baca Juga: Wapres Sebut Pertanian Tulang Punggung Ekonomi Saat Pandemi, Kesejahteraan Petani Masih Jadi PR

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU