Pemerhati Seni Visual UGM Angkat Bicara Soal Penghapusan Mural Mirip Jokowi
Sosial | 29 Agustus 2021, 17:25 WIBMenurut Irham, penggunaan mural sebagai media penyampaian aspirasi dikarenakan tidak berjalannya sistem penyampai aspirasi formal di pemerintah dengan baik.
Sistem yang tidak lagi mampu menampung aspirasi masyarakat menjadikan sebagian masyarakat mencari media lain untuk menyuarakan pendapatnya dengan cara mengekspos ke publik baik lewat media online maupun offline termasuk mural.
Lalu apakah penggunaan mural untuk menyampaikan aspirasi bisa efektif?
Irham menyebutkan di era Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti saat ini di mana masyarakat tidak banyak melakukan mobilitas, penggunaan mural dinilai tidak terlalu efektif untuk menyuarakan pendapat.
Terlebih, katanya, banyak mural yang digambar di titik-titik yang tidak terjangkau oleh publik seperti digambar di bawah jembatan.
Baca Juga: Sempat Viral, Mural Mirip Jokowi di Bandung Akhirnya Dihapus
"Yang menjadi menarik di era internet saat ini, mural difoto dan disebarluaskan melalui berbagai platform digital. Dengan begitu aspirasi maupun kritik sosial dapat tersampaikan secara luas saat terdistribusikan secara online," ucap Irham.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV