> >

Gubernur Anies: Rumah Sakit Penuh, 1.400 Orang Mengantre untuk Masuk IGD

Kesehatan | 19 Juli 2021, 19:23 WIB
Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021) (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggambarkan kondisi rumah sakit (RS) di wilayah DKI Jakarta belakangan ini. Ia mengatakan selama beberapa minggu belakang, banyak pasien Covid-19 yang datang ke RS, tapi RS dalam kondisi penuh. 

"Jadi banyak sekali selama beberapa minggu ini masyarakat yang datang ke rumah sakit tetapi rumah sakit dalam posisi yang penuh," kata Anies di Monas, Senin (19/7/2021). 

Ia menambahkan, ada 1.900 orang yang menunggu untuk mendapatkan kamar di RS, sementara ada 1.400 orang yang mengantre untuk bisa masuk ke IGD di lorong-lorong RS. 

"Jadi yang mengantre, yang berada di IGD, menunggu bisa masuk kamar itu sekitar 1.900 orang, lalu yang mengantre untuk bisa masuk IGD ada di lorong-lorong puskesmas, di rumah-rumah itu bisa sampai sekitar 1.400 orang, karena keterbatasan kapasitas rumah sakit," kata Anies. 

Baca Juga: Imbauan Gubernur Anies Terkait Iduladha: Tidak Ciptakan Kerumunan, Sholat di Rumah Masing-masing

Seperti yang diketahui, terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia, khususnya Jakarta beberapa minggu belakang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menambah sejumlah fasilitas kesehatan untuk membantu penanganan Covid-19 seperti Wisma Haji Pondok Gede, Rusun Nagrak Cilincing, dan Rusun Pasar Rumput. 

"Itu sebabnya ditambahkan rumah sakit rumah sakit sementara seperti wisma haji untuk bisa menampung mereka," jelasnya.

"Lalu yang dikerjakan adalah pertama menjangkau apabila merasakan gejala, memerlukan bantuan, bagi yang bersangkutan mohon untuk bisa mengabari kepada ketua RT/RW, atau gugus tugas," kata Anies.

Baca Juga: Update Corona 19 Juli: Bertambah 32.217 Pasien Sembuh dari Covid-19

Tidak hanya itu, Anies mengatakan telah menugaskan lurah dan camat untuk mengidentifikasi semua warga di wilayahnya yang sedang isolasi mandiri sehingga kebutuhan pokoknya dan obatnya terpenuhi.

Anies menambahkan, fasilitas obat melalui aplikasi telemedicine dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.

Ia mengatakan, jajarannya sudah ditugaskan untuk membantu warga yang tidak bisa menggunakan perangkat digital karena konsultasi medis dilakukan melalui platform digital. 

"Kami menugaskan kepada jajaran untuk membantu warga yang tidak bisa menggunakan perangkat digital untuk konsultasi medis karena seluruh konsultasi menggunakan alat digital, sebagian dari masyarakat tidak bisa, nah ada pendampingan untuk bisa membantu itu," kata Anies. 

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang? Ini Jawaban Gubernur DKI Anies Baswedan

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU