> >

Ajak BPJS Kesehatan Bangun Engagement, Sandiaga Serukan Inovasi, Kolaborasi, dan Adaptasi

Wisata | 17 Juli 2021, 13:37 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno memberikan sambutan dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. (Sumber: Dok. Kemenparekraf)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengajak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membangun keterikatan atau engagement di masa pandemi Covid-19.

Lebih tepatnya, yakni keterikatan dengan pelanggan BPJS Kesehatan serta wisatawan melalui adaptasi, kolaborasi, dan inovasi.

"Saya yakin bahwa momentum pandemi Covid-19 ini bisa dimanfaatkan untuk membangun engagement dengan customer," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/7/2021).

"BPJS Kesehatan harus membangun kesempatan ini untuk re-engage dengan customer. Strateginya apa? Strateginya (yakni) inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," imbuhnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Tunda Program Bekerja dari Destinasi Pariwisata

Penjelasan dari setiap strategi itu pun telah disampaikan Sandiaga di webinar Remote Workshop Edisi 3 yang bertajuk "Learning is Fun and Meaningfull' bersama Duta Bangsa dan BPJS Kesehatan, Jumat (16/72021).

Pertama, strategi inovasi mesti dilakukan dengan menggunakan teknologi digital dalam penyediaan layanan kesehatan dan pariwisata.

Dengan begitu, upaya yang dilakukan akan selaras dengan visi "Indonesia Maju 2045", menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia pada usianya yang ke-100 tahun.

Selanjutnya, strategi kolaborasi dimaksudkan sebagai kerja sama dengan semua pihak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Sementara itu, strategi adaptasi adalah membiasakan diri terhadap era kenormalan baru, termasuk menerapkan protokol kesehatan di destinasi wisata.

Baca Juga: Serukan Tutup Semua Destinasi Wisata, Sandiaga Uno: Kedepankan Faktor Kesehatan

"Gunakan big data, teknologi informasi dan komunikasi. Konsepnya adalah 360 derajat. Bagaimana less-contact economy dan ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif pembangunan ke depan," jelas Sandiaga.

"(Tak lupa) bagaimana 2045 menjadi (momen) Indonesia emas, dan saya yakin kolaborasi ini dapat menghadirkan banyak peluang," sambungnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kolaborasi dapat dilakukan dengan berbagai pihak.

Seperti kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #BeliKreatifLokal yang menggandeng berbagai platform e-commerce dan perusahaan rintisan, guna bekerja sama memasarkan produk-produk industri lokal.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Sudah "Stuck", PPKM Darurat Diharapkan Efektif dan Tuntas

"Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk-produk kreatif lokal melalui penguatan digital aset, membangun jejaring, juga pendampingan berupa coaching, mentoring, training, dan consulting," ujarnya.

Sebab itu, Sandiaga pun mengajak BPJS Kesehatan untuk meningkatkan dan memperbarui kemampuan supaya dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta mampu bersaing di mada yang akan datang.

"Menurut saya, dengan adanya pandemi, digitalisasi, dan unstoppable trends yang terus berkembang, kita harus re-skilling dan up-skilling, mungkin tiga sampai lima tahun," ucap Sandiaga.

"Agar kita terus belajar apa yang menjadi hal yang kekinian, sehingga being relevant, being authentic, dan being objective. Ini yang menurut saya menjadi suatu keharusan," tandasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU