5 Tahun Tak Dapat Pesangon, Ribuan Mantan Pegawai Merpati Airlines Kirim Surat ke Presiden Jokowi
Peristiwa | 23 Juni 2021, 20:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ribuan mantan pegawai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuntut pesangon yang tak kunjung dilunasi sejak 2016.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan kemungkinan melikuidasi Merpati Airlines karena dinilai sudah tidak bisa dipertahankan.
Paguyuban Pilot Eks Merpati (PPEM) pun mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi pada Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: Merpati Likuidasi Tahun Ini, Negara Intimidatif Di Jiwasraya? (3) - BTALK
Dalam surat itu, Anggota PPEM M Masykoer menyampaikan desakan agar BUMN itu segera melunasi hak uang pensiun 1.744 pensiunan dan uang pesangon 1.233 mantan pegawai Merpati.
“Janganlah kami diperlakukan seperti kata pepatah Habis manis, Sepah dibuang. Kami memohon dengan sangat, perhatian serta pertolongan Bapak Presiden untuk membantu dapat segera dibayarkannya hak pesangon, begitupun hak Pensiun kami yang sampai saat ini tidak ada kepastiannya,” tulis Masykoer dalam keterangan resmi yang diterima Kompas TV, Rabu (23/6/2021).
Ketua PPEM Anthony Ajawaila membeberkan, masalah uang pesangon yang tak dibayarkan itu membuat banyak mantan pegawai Merpati Airlines kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Tidak dibayarnya uang pesangon tersebut tentunya menjadi masalah di setiap keluarga pegawai, mulai dari adanya perceraian, anak sakit, putus sekolah, alih kerja menjadi supir ojol, tukang bangunan, dll. Bahkan setiap minggu kami mendengar kabar kematian rekan kami sesama eks pegawai MNA,” ujar Anthony.
Menurut Anthony, masalah uang pesangon ini bermula pada 2013. Mulai Desember 2013 sejumlah pegawai Merpati Airlines tidak mendapat gaji. Para pegawai BUMN itu pun melakukan unjuk rasa menuntut pelunasan gaji mereka.
Baca Juga: Peneliti Kembali Temukan Pekerja di Pabrik Pemasok Samsung dan Apple Idap Kanker
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV