> >

Satgas Sebut Tak Perlu Test PCR Setelah Isolasi Mandiri, tapi juga Jangan Bertindak Sendiri

Update corona | 22 Juni 2021, 20:23 WIB
Rumah Susun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Direncanakan akan menjadi tempat isolasi mandiri pasien covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang. Guna tangani kasus COVID-19 di Ibukota, 4 tower rumah susun pun siap beroperasi. (Sumber: KEMAS ABDUL MALIK / KOMPASTV)

Soal apakah perlu tes PCR ulang setelah melakukan isolasi mandiri, Reisa menjelaskan, pada awal masa pandemi kita memang dianjurkan untuk melakukan tes kembali akhir periode isolasi mandiri. Demi memastikan tubuh kita sudah bebas dari virus.

Namun, diketahui bahwa PCR ternyata tidak bisa membedakan antara virus aktif yang sedang menginfeksi dengan virus yang inaktif atau tinggal sisa-sisa partikel virus saja.

Padahal, partikel virus bisa bertahan bahkan hingga berbulan-bulan setelah individu tersebut dinyatakan sembuh.

"Makanya, tidak lagi digunakan PCR sebagai penentu kesembuhan, tapi PCR digunakan sebagai penentu diagnosis konfirmasi penyakit," tuturnya.

Terlebih lagi, saat ini dikenal istilah 'long covid' atau gejala yang tersisa setelah pulih.

Banyak pasien Covid-19 merasakan kondisi tubuhnya justru lebih tidak nyaman ketika merasakan long covid ketimbang saat masih positif Covid-19.

"Jadi harus hati-hati karena kondisi setiap orang yang terinfeksi bisa berbeda-beda," terang Reisa.

Baca Juga: Update Corona 22 Juni 2021: 13.668 Kasus Positif Covid-19 di Indonesia!

Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU