> >

Sejumlah Pihak Merespon Negatif Deklarasi Seknas Jokowi-Prabowo 2024

Politik | 19 Juni 2021, 14:09 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto (Sumber:Kompas.com)

Sementara pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut deklarasi Seknas Jokpro sebagai tameng  untuk menggolkan presiden tiga periode.

Baca Juga: Menhan Prabowo Optimis Konflik Laut China Selatan Bisa Diselesaikan Secara Dialog Damai


"Kelompok-kelompok tertentu berupaya presiden tiga periode terwujud, karena mereka belum dapat capres yang bisa memberikan kenikmatan politik seperti sekarang ini," kata Jamiluddin.


Karena itu, Jamiluddin meminta para reformis untuk berhati-hati atas deklarasi ini.  "Jika para reformis lengah, presiden tiga periode akan jadi kenyataan. 

Hak itu akan menjadi petaka bagi demokrasi di Indonsia. Masa kegelapan akan kembali menyelimuti negeri tercinta," katanya. 


Penasihat Jokpro, M Qodari menjelaskan latar belakang komunitas tersebut. Menurutnya, dipasangkannya Jokowi-Prabowo agar tidak terjadi polarisasi masyarakat seperti Pilpres 2019.

"Pengagas pertama saya, karena saya melihat masalah polarisasi di tahun 2024 itu kecenderungannya akan semakin menguat, lebih kuat dibandingkan 2014 dan 2019. Solusinya menggabungkan dua tokoh merupakan representasi terkuat masyarakat Indonesia yaitu Prabowo dan Jokowi, Jokowi dan Prabowo sehingga polarisasi itu tidak terjadi," katanya lewat pesan suara, Jumat (18/6).

Qodari menyebut, gagasan Jokpro ini mendapatkan respons positif dari salah satu komunitas simpatisan Jokowi yang beranggotakan Baron Danardono. Kini Baron menjadi ketua komunitas Jokpro.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU